NILAI-NILAI SOSIAL DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT BANGKA BELITUNG: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA
Maman Suryaman, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Nilai-nilai sosial adalah segala sesuatu yang terjadi di kehidupan nyata. Kata nilai-nilai sosial atau realita sendiri merupakan bentuk serapan dari bahasa Inggris, yaitu reality yang bermakna kenyataan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui nilai-nilai sosial dalam kumpulan cerita rakyat Bangka Belitung, meliputi : (1) sosial kemasyarakatan berdasarkan nilai kasih sayang, (2) sosial kemasyarakatan berdasarkan nilai tanggung jawab, dan (3) sosial kemasyarakatan berdasarkan keselarasan hidup dalam kumpulan cerita rakyat Bangka Belitung karya Maulana Syamsuri. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini menggunakan kumpulan cerita rakyat Bangka Belitung karya Maulana Syamsuri. Subjek penelitian ini adalah nilai-nilai sosial. Penelitian ini difokuskan dengan permasalahan sosial yang dikaji dengan menggunakan kajian sosiologi sastra. Data yang digunakan adalah semua kutipan dialog dan jalan cerita yang mengandung nilai kasih sayang, tanggung jawab dan keselarasan hidup. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode baca dan catat, instrumen penelitian menggunakan insttumen manusia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : Pertama, Aspek kasih sayang yakni: (a) tolong menolong, (b) kesetiaan, (c) kekeluargaan. Kedua, Aspek Tanggung Jawab, yakni: (a) disiplin, (b) empati, dan (c) rasa memiliki. Ketiga, Aspek keselarasan hidup, yakni: (a) keadilan, (b) toleransi, (c) kerjasama, dan (d) ketakwaan, (e) pemanfaatan daya alam, (f) penyatuan, (kepatuhan).
Kata kunci: sosiologi sastra, nilai sosial, cerita rakyatFull Text:
PDFReferences
Ahyar, J. (2019). Apa Itu Sastra : Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan Mengapresiasi Sastra. Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Bryant, R. A. (2019). Post-traumatic stress disorder: a state-of-the-art review of evidence and challenges. World Psychiatry, 18 (3), 259–269.
Dorahy, M. J.,dkk. (2014). Dissociative identity disorder: An empirical overview. Dalam Australian and New Zealand Journal of Psychiatry, Vol. 48 (5), 402–417.
Indriya. (2017). If You Know Why. Jakarta: Loveable.
Adriyanti, Daniar Adriyanti, Suwandi, S., & Subiyantoro, S. (2019). The Reflection of Past Way of Life in Sumur Gentong Jalatunda Folklore as the Implementation of Local Wisdom of Kudus Society, 3 (10), 115-118.
Alsyirad, R., & Rosa, Helvy Tiana. (2020). Kritik Sosial dalam Cerpen Langit Makin Mendung karya Kipanjikusmin: Tinjauan Sosiologi Sastra. Arkhais, 15-20.
Amalia, Wiwit Puji., Sumarwati & Setiawan, B. (2018). Pemanfaatan Nilai Peduli Sosial Cerita Rakyat Di Kabupaten Purbalingga sebagai Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Basastra.
Attas, Siti Gomo. (2017). Seni Pertunjukan Cerita Si Pitung: Pertarungan Identitas dan Representasi Budaya Betawi. Arkhais, 1-12.
Charolina, Malau, Ester Romaito., & Sidabutar, Yuni Katrina. (2021). Analisis Nilai Sosial dalam Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara karya M.B Rahimsyah. Linguistik, 222-235.
Faruk. (2017). Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai Post-modermisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ika, A. (2017). Nilai-nilai sosial dalam kumpulan cerpen pencakar langit karya Nh. Dini (Doctoral Dissertation, Universitas Widya Dharma).
Kanzunnudin, M., Rokhman, F., Sayuti, Suminto A., & Mardikantoro, Hari Bakti. (2018). Folklore Local Wisdom of Rembang Society. ASSEHR, 340-344.
Krish, P., Maros, M. & Stapa, Siti Hamin. (2012). Sociocultural Factors and Social Presence In An Online Learning Environment. GEMA: Journal of Language Studies, 12 (1), 201-213.
Sari, I. A. L. (2020). The Figures and Meanings of Tengu: Semiotic Study of Mythological Creatures in Japanese Folklore. Humanus, 19 (2), 217-229.
Refbacks
- There are currently no refbacks.