REPRESENTASI KEKUASAAN DALAM NOVEL IKAN-IKAN HIU IDO HOMA KARYA Y. B. MANGUNWIJAYA
Nurhadi Nurhadi, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan bentuk kekuasaan yang beroperasi dalam novel, 2) bentuk perlawanan kelas subordinat terhadap penguasa, dan 3) unsur fiksi dominan yang merepresentasikan kekuasaan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dan mencatat. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas semantik dan reliabilitas intrarater. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk kekuasaan yang beroperasi adalah coercive power dan reward power. Coercive power dominan dilakukan dengan kekerasan dan paksaan, sedangkan reward power dilakukan dengan memberi imbalan dan janji positif. Kedua, bentuk perlawanan kelas subordinat terhadap penguasa yang ditemukan antara lain: 1) perlawanan antarkelompok baik bangsa Eropa maupun pribumi, 2) perlawanan antarindividu yang dilakukan oleh Kiema-Dudu dan Dirk Joncker Callencbaker. Ketiga, unsur fiksi dominan terlihat dari tema yang menggambarkan semangat nasionalisme rakyat dalam mengusir penjajah di Maluku. Tokoh yang menentang dan melakukan perlawanan adalah Mioti-Lamo, Kiema-Dudu, dan Dirk Joncker Callenbacker, sedangkan tokoh yang menjalankan kekuasaan adalah Sultan Said Barkat, Van Neck, dan JP. Coen. Kampung Dowingo-Jo, istana Ternate, Kapal de Draak, dan Kepulauan Banda adalah tempat-tempat yang digunakan untuk menjalankan kekuasaan. Rangkaian cerita diawali dengan pembantaian kampung Dowingo-Jo yang kemudian muncul konflik di kedua kerajaan lokal serta intervensi bangsa Belanda dan Portugis dalam mengadu domba kerajaan yang pada akhirnya menimbulkan perlawanan dari rakyat Maluku untuk merebut kemerdekaan. Sudut pandang yang digunakan adalah diaan mahatahu.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.