ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DALAM “SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI” PADA HARIAN KEDAULATAN RAKYAT BULAN SEPTEMBER-NOVEMBER 2014
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan pelanggaran maksim
prinsip kerja sama yang digunakan dalam ‘’Sungguh-Sungguh Terjadi’’ pada
harian Kedaulatan Rakyat bulan September-November 2014, (2)
mendeskripsikan fungsi ilokusi dalam ‘’Sungguh-Sungguh Terjadi’’ pada harian
Kedaulatan Rakyat bulan September-November 2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah rubrik ‘’Sungguh-Sungguh Terjadi’’ pada harian Kedaulatan
Rakyat bulan September-November 2014 dengan jumlah data 89 tuturan. Objek
penelitian ini adalah jenis-jenis pelanggaran maksim dan fungsi ilokusi yang
muncul dalam maksim prinsip kerja sama. Instrument penelitian ini adalah human
instrument. Pemerolehan data dengan metode simak dengan teknik baca dan
catat. Keabsahan data diperoleh melalui melalui ketekunan pengamatan dan
pemeriksaan rekan sejawat.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, jenis pelanggran
maksim prinsip kerja sama yaitu (1) pelanggaran satu maksim, yaitu maksim
kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. (2) pelanggaran dua maksim, yaitu
kuantitas dan relevansi, kuantitas dan cara. (3) pelanggaran tiga maksim, yaitu
maksim kuantitas, relevansi, dan cara, maksim kualitas, relevansi, dan cara.
Kedua, fungsi ilokusi berupa maksim prinsip kerja sama terdiri dari (1) fungsi direktif, (2) fungsi ekspresif, (3) fungsi representatif/asertif, (4) deklaratif (5)
fungsi komisif. Dalam hal ini pelanggaran analisis prinsip kerja sama yang paling
banyak muncul adalah maksim kuantitas dengan fungsi pelanggaran
representatif/asertif.
prinsip kerja sama yang digunakan dalam ‘’Sungguh-Sungguh Terjadi’’ pada
harian Kedaulatan Rakyat bulan September-November 2014, (2)
mendeskripsikan fungsi ilokusi dalam ‘’Sungguh-Sungguh Terjadi’’ pada harian
Kedaulatan Rakyat bulan September-November 2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah rubrik ‘’Sungguh-Sungguh Terjadi’’ pada harian Kedaulatan
Rakyat bulan September-November 2014 dengan jumlah data 89 tuturan. Objek
penelitian ini adalah jenis-jenis pelanggaran maksim dan fungsi ilokusi yang
muncul dalam maksim prinsip kerja sama. Instrument penelitian ini adalah human
instrument. Pemerolehan data dengan metode simak dengan teknik baca dan
catat. Keabsahan data diperoleh melalui melalui ketekunan pengamatan dan
pemeriksaan rekan sejawat.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, jenis pelanggran
maksim prinsip kerja sama yaitu (1) pelanggaran satu maksim, yaitu maksim
kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara. (2) pelanggaran dua maksim, yaitu
kuantitas dan relevansi, kuantitas dan cara. (3) pelanggaran tiga maksim, yaitu
maksim kuantitas, relevansi, dan cara, maksim kualitas, relevansi, dan cara.
Kedua, fungsi ilokusi berupa maksim prinsip kerja sama terdiri dari (1) fungsi direktif, (2) fungsi ekspresif, (3) fungsi representatif/asertif, (4) deklaratif (5)
fungsi komisif. Dalam hal ini pelanggaran analisis prinsip kerja sama yang paling
banyak muncul adalah maksim kuantitas dengan fungsi pelanggaran
representatif/asertif.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.