REPRESENTASI TEKSTUAL AKSI ORMAS FPI DALAM PEMBERITAAN DI MAJALAH DETIK EDISI OKTOBER 2014

Danang wibowo,

Abstract



Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  (1)  representasi dalam
anak kalimat atau klausa pada  pemberitaan  ormas FPI  di majalah  Detik  edisi
oktober 2014, (2)  representasi dalam kombinasi klausa pada pemberitaan  ormas
FPI  di majalah  Detik  edisi oktober 2014,  (3)  representasi dalam rangkaian
antarkalimat pada pemberitaan  ormas  FPI di majalah Detik  edisi oktober 2014.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
analisis wacana kritis Fairclough.  Subjek penelitian ini  adalah  teks  pemberitaan
mengenai ormas FPI yang terdapat pada majalah Detik yang berjumlah dua  teks
wacana. Objek penelitiannya  menitik beratkan pada representasi yang ada di
tatanan klausa maupun kalimat. Data  diperoleh dengan teknik simak  dan  catat.
Instrumen penelitian ini menggunakan  human instrument,  yaitu peneliti sendiri
dengan pengetahuan mengenai analisis wacana kritis dan teknik analisis
gramatikal fungsi Halliday.  Data dianalisis dengan 2 tingkatan yaitu tingkat
kosakata dan tingkat tata bahasa. Keabsahan data diperoleh melalui teknik
triangulasi teori.  Hasil penelitian terdiri dari tiga hal yaitu sebagai berikut.
Pertama,  bahwa dalam penggunaan kosakata,  terlihat beberapa di antaranya
memberi citra tertentu dalam pengunaan struktur klausa, terdapat kalimat yang
memperlihatkan berupa tindakan atau peristiwa ormas FPI berpola kalimat aktif(Subjek +  Predikat).  Proses material  menunjukkan tindakan atau aksi yang
tertangkap oleh indera wartawan maupun partisipan;  proses relasional
menunjukkan proses of being (banyaknya penggunaan kata biasanya, berarti, dan
kebanyakan); proses verbal memperlihatkan penggunaan kalimat tersebut seolah-
olah menunjukkan bahwa jurnalis berada dalam aksi atau tindakan yang dilakukan
oleh ormas FPI.  Kedua,  terlihat adanya bentuk koherensi. Bentuk koherensi
tersebut adalah perpanjangan atau perluasan berupa penggunaan konjungsi.
Bentuk koherensi itu berfungsi sebagai pembangun wacana, sebagai pemberi
informasi tambahan dan pembangunan sebuah opini. Informasi tambahan tersebut
bukan merupakan inti yang disampaikan, namun memberi pengetahuan lain
mengenai yang dijelaskan.  Ketiga,  terlihat adanya hubungan rangkaian
antarkalimat tersebut. Maksud dari hubungan rangkaian antarkalimat itu adalah
satu sama lain mendukung topik yang diangkat. Berbagai pernyataan, termasuk
pernyataan para partisipan yang berperan menyampaikan pendapat, argumen, atau
sebagai pengucap dalam wacana.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.