PROSES ARUS KESADARAN DAN RELIGIUSITAS TOKOH UTAMA DALAM KUMPULAN CERPEN DILARANG MENCINTAI BUNGA-BUNGA KARYA KUNTOWIJOYO
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud religiusitas tokoh utama
dan proses arus kesadaran tokoh utama dalam kumpulan cerpen Dilarang Mencintai
Bunga-Bunga dilihat melalui dinamika kepribadian tokoh utamanya.
Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Dilarang Mencintai Bunga-
Bunga karya Kuntowijoyo, dengan cerpen “Dilarang Mencintai Bunga-Bunga”,
“Sepotong Kayu untuk Tuhan”, dan “Burung Kecil Bersarang di Pohon” sebagai
fokusnya. Objek penelitiannya, yaitu religiusitas dan proses kesadaran tokoh utama
yang dianalisis dengan menggunakan teori psikoanalisis Carl G. Jung. Data diperoleh
dengan metode simak dengan teknik catat dan teknik riset kepustakan, kemudian data
yang diperoleh diidentifikasi dan diklasifikasi sesuai kategori yang telah ditentukan kemudian dilakukan dengan validitas dan reliabilitas kemudian mendiskusikan hasil
pengamatan kepada pakar yang memiliki kemampuan sastra yang baik dan
menggunakan validitas dari expert-judgement.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, wujud religiusitas tokoh utama
yang muncul dalam kumpulan cerpen Dilarang Mencintai Bunga-Bunga berdasarkan
hubungannya dibagi menjadi tiga hubungan, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan,
manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. a) Hubungan manusia dengan
Tuhan yang muncul, yaitu beribadah (mengaji dan shalat, berdoa, menimba ilmu
agama, haji), mencintai kebersihan dan menjaga kebersihan, mencari kebenaran,
mencari ridho Tuhan, pasrah dan ikhlas, mengingat Tuhan, mengabdi kepada Tuhan,
menghindari sifat malas, memohon ampun atau bertaubat, b) hubungan manusia
dengan manusia yang muncul, yaitu mematuhi orang tua, toleransi, memberi sedekah,
menghindari sifat riya, membahagiakan dan menuruti istri, peduli sesama dan tolong menolong, mengakui kesalahan dan meminta maaf, pluralisme, berbaik sangka dan
menjalin silaturahim, c) hubungan manusia dengan alam yang muncul, yaitu mencintai
tumbuhan serta menghayati alam dan memanfaatkan alam di jalan Tuhan. Kedua,
proses arus kesadaran tokoh utama dalam kumpulan cerpen Dilarang Mencintai Bunga-
Bunga dapat dilihat melalui dinamika kepribadian tokoh utamanya, yaitu pada cerpen
“Dilarang Mencintai Bunga-Bunga” terdapat proses regresi-progresi, pada cerpen
“Sepotong Kayu untuk Tuhan” terdapat proses individuasi, dan pada cerpen “Burung
Kecil Bersarang di Pohon” terdapat proses regresi-progresi.
dan proses arus kesadaran tokoh utama dalam kumpulan cerpen Dilarang Mencintai
Bunga-Bunga dilihat melalui dinamika kepribadian tokoh utamanya.
Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Dilarang Mencintai Bunga-
Bunga karya Kuntowijoyo, dengan cerpen “Dilarang Mencintai Bunga-Bunga”,
“Sepotong Kayu untuk Tuhan”, dan “Burung Kecil Bersarang di Pohon” sebagai
fokusnya. Objek penelitiannya, yaitu religiusitas dan proses kesadaran tokoh utama
yang dianalisis dengan menggunakan teori psikoanalisis Carl G. Jung. Data diperoleh
dengan metode simak dengan teknik catat dan teknik riset kepustakan, kemudian data
yang diperoleh diidentifikasi dan diklasifikasi sesuai kategori yang telah ditentukan kemudian dilakukan dengan validitas dan reliabilitas kemudian mendiskusikan hasil
pengamatan kepada pakar yang memiliki kemampuan sastra yang baik dan
menggunakan validitas dari expert-judgement.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, wujud religiusitas tokoh utama
yang muncul dalam kumpulan cerpen Dilarang Mencintai Bunga-Bunga berdasarkan
hubungannya dibagi menjadi tiga hubungan, yaitu hubungan manusia dengan Tuhan,
manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. a) Hubungan manusia dengan
Tuhan yang muncul, yaitu beribadah (mengaji dan shalat, berdoa, menimba ilmu
agama, haji), mencintai kebersihan dan menjaga kebersihan, mencari kebenaran,
mencari ridho Tuhan, pasrah dan ikhlas, mengingat Tuhan, mengabdi kepada Tuhan,
menghindari sifat malas, memohon ampun atau bertaubat, b) hubungan manusia
dengan manusia yang muncul, yaitu mematuhi orang tua, toleransi, memberi sedekah,
menghindari sifat riya, membahagiakan dan menuruti istri, peduli sesama dan tolong menolong, mengakui kesalahan dan meminta maaf, pluralisme, berbaik sangka dan
menjalin silaturahim, c) hubungan manusia dengan alam yang muncul, yaitu mencintai
tumbuhan serta menghayati alam dan memanfaatkan alam di jalan Tuhan. Kedua,
proses arus kesadaran tokoh utama dalam kumpulan cerpen Dilarang Mencintai Bunga-
Bunga dapat dilihat melalui dinamika kepribadian tokoh utamanya, yaitu pada cerpen
“Dilarang Mencintai Bunga-Bunga” terdapat proses regresi-progresi, pada cerpen
“Sepotong Kayu untuk Tuhan” terdapat proses individuasi, dan pada cerpen “Burung
Kecil Bersarang di Pohon” terdapat proses regresi-progresi.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.