Konflik dalam Upacara Adat Rambu Solo di Toraja dalam Novel Puya ke Puya Karya Faisal Oddang
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik adat yang terjadi
dalam upacara adat rambu solo di Toraja dalam novel Puya ke Puya karya Faisal
Oddang. Konflik adat tersebut meliputi (1) tokoh-tokoh yang terlibat konflik
upacara adat rambu solo, (2) penyebab terjadinya konflik dalam upacara adat
rambu solo, dan (3) upaya tokoh dalam menyelesaikan konflik dalam upacara
adat rambu solo.
Subjek penelitian ini adalah novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang
cetakan pertama tahun 2015. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan konflik
yang terjadi dalam upacara adat rambu soloa, yaitu konflik adat rambu solo dan
penjualan tongkonan dengan menggunakan analisis pendekatan sosiologi sastra.
Teknik pengumpulan data menggunakan baca dan catat. Data dianalisis dengan
teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas
dan reliabilitas. Data dianalisis dengan kategorisasi, tabulasi, dan inferensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya konflik dalam upacara adat
rambu solodi Toraja dalam novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang yaitu konflik
adat rambu solo dan penjualan tongkonan. Tokoh-tokoh yang mengalami konflik
adat rambu solo yaitu Allu Ralla sebagai generasi muda dengan Marthen Ralla &
Mori Ralla sebagai generasi tua, sedangkan tokoh yang terlibat konflik penjualan tongkonan yaitu Allu Ralla, Marthen Ralla, Tina Ralla, Suroso Abdullah, Mr.
Berth, dan Pak Kades. Penyebab konflik adat rambu solo yaitu masalah ekonomi,
pergeseran nilai sosial budaya, dan jabatan adat sedangkan penyebab konflik
penjualan tongkonan yaitu masalah ekonomi keluarga Ralla. Upaya tokoh dalam
menyelesaikan konflik yaitu (1) dalam konflik adat rambu solo terdapat dua
bentuk penyelesaian konflik yakni musyawarah dan kompromi, dan (2) dalam
konflik penjualan tongkonan terdapat dua bentuk penyelesaian konflik yakni
tanpa kompromi dan kompromi.
dalam upacara adat rambu solo di Toraja dalam novel Puya ke Puya karya Faisal
Oddang. Konflik adat tersebut meliputi (1) tokoh-tokoh yang terlibat konflik
upacara adat rambu solo, (2) penyebab terjadinya konflik dalam upacara adat
rambu solo, dan (3) upaya tokoh dalam menyelesaikan konflik dalam upacara
adat rambu solo.
Subjek penelitian ini adalah novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang
cetakan pertama tahun 2015. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan konflik
yang terjadi dalam upacara adat rambu soloa, yaitu konflik adat rambu solo dan
penjualan tongkonan dengan menggunakan analisis pendekatan sosiologi sastra.
Teknik pengumpulan data menggunakan baca dan catat. Data dianalisis dengan
teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui uji validitas
dan reliabilitas. Data dianalisis dengan kategorisasi, tabulasi, dan inferensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya konflik dalam upacara adat
rambu solodi Toraja dalam novel Puya ke Puya karya Faisal Oddang yaitu konflik
adat rambu solo dan penjualan tongkonan. Tokoh-tokoh yang mengalami konflik
adat rambu solo yaitu Allu Ralla sebagai generasi muda dengan Marthen Ralla &
Mori Ralla sebagai generasi tua, sedangkan tokoh yang terlibat konflik penjualan tongkonan yaitu Allu Ralla, Marthen Ralla, Tina Ralla, Suroso Abdullah, Mr.
Berth, dan Pak Kades. Penyebab konflik adat rambu solo yaitu masalah ekonomi,
pergeseran nilai sosial budaya, dan jabatan adat sedangkan penyebab konflik
penjualan tongkonan yaitu masalah ekonomi keluarga Ralla. Upaya tokoh dalam
menyelesaikan konflik yaitu (1) dalam konflik adat rambu solo terdapat dua
bentuk penyelesaian konflik yakni musyawarah dan kompromi, dan (2) dalam
konflik penjualan tongkonan terdapat dua bentuk penyelesaian konflik yakni
tanpa kompromi dan kompromi.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.