PENERAPAN HIGIENE SANITASI DI WARUNG MAKAN PASAR NGASEM SEBAGAI PENUNJANG WISATA KULINER KOTA YOGYAKARTA

Nannissa Hidayah Rahmadiyanti, , Indonesia
Dr. Marwanti Marwanti, , Indonesia

Abstract


Penelitian ini untuk mengetahui: (1) makanan yang berpotensi sebagai daya tarik wisata kuliner, (2)
penerapan higiene sanitasi makanan, (3) penerapan higiene sanitasi alat, (4) penerapan higiene sanitasi
personal, (5) penerapan higiene sanitasi lingkungan, (6) penilaian konsumen tentang penerapan higiene
sanitasi warung makan di Pasar Ngasem. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan teknik analisis data
deskriptif. Responden penelitian adalah 7 orang penjual dan 30 orang konsumen. Teknik pengumpulan data
yang digunakan wawancara dan kuisioner. Hasil penelitian adalah: (1) Sayur Bobor Kelor, Sayur Brongkos,
Oseng-Oseng Genjer dan Sambal Jenggot memiliki potensi sebagai daya tarik wisata kuliner. (2) Bahan
makanan berkualitas baik. Hasil olahan disajikan terpisah dan terbuka. (3) Peralatan yang aman dan bersih
dicuci, dikeringkan dan disimpan pada almari atau keranjang. (4) Perilaku kebersihan penjual baik. (5)
Higiene sanitasi lingkungan tampak kotor dan tidak rapi. (6) Higiene sanitasi kuliner menurut penilaian
konsumen secara keseluruhan menunjukkan 23,3% responden menyatakan sangat sesuai, 56,7%
menyatakan sesuai, dan 20% menyatakan tidak sesuai.
Kata Kunci: Higiene, Sanitasi, Wisata Kuliner, Pasar Ngasem.

 

This study is to knowing about: (1) potential of culinary as tourism fascination at Ngasem Market in
Yogyakarta, (2) food hygiene and sanitation, (3) equipment hygiene and sanitation, (4) personal hygiene
and sanitation, (5) environment hygiene and sanitation at food stall in Ngasem Market Yogyakarta, (6)
culinary hygiene and sanitation according to consumer assessments. This type of research is qualitatif with
data analysis techniques is descriptive. Respondens are the sellers amounting to 7 people and consumers as
many as 30 people. Data collection techniques with interview and questionnaires. The result shows that:
(1) Sayur Bobor Daun Kelor, Sayur Brongkos, Oseng-Oseng Genjer and Sambal Jenggot are special food
which have potential as tourism fascination. (2) sellers use fresh and good quality ingredients to cooked.
The dishes served on the table separately and openly for each dish. (3) Sellers use food grade equipments.
The equipments washed with clean water and soap, dried it off and then saved in the cupboard and  basket
rack. (4) Sellers have good habbits about it. (5) Environment hygiene and sanitation shows that culinary
area at Ngasem Market look dirty and untidy. (6) culinary hygiene and sanitation according to consumer
assesments in totality show that 23,3% people state very appropriate, 56,7% person state appropriate and
20% state inappropriate.
Key Words: Hygiene, Sanitation, Culinary Tourism, Pasar Ngasem.


Full Text:

PDF

References


Bondan Winarno. 2008. Industri Kuliner

Diusulkan Masuk dalam RUU Pariwisata,

melalui http//www. Jajanan.com

Ceserani, V. ,& Kinton, R. (2007). The Theory of

Catering. London: Hodder Arnold.

Gardjito, M., et al. (2017). Kuliner Yogyakarta

Pantas Dikenang Sepanjang Masa. Jakarta: Pt.

Gramedia Pustaka Utama.

Gartner, William C. (1996). Tourism

Development: Principles , Processes, and

Policies. USA: Thomson Publishing Company.

Green, G. P. & Dougherty, M. L. (2009).

Localizing Linkages For Food And Tourism:

Culinary Tourism As A Community

Development Strategy. Journal Of The

Community Development Society, 1-11.

Huda, Shoki. (2008). Tasawuf Kultural: Fenomena

Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta:

LKiSYogyakarta

Islamy, G. P., Sumarmi S. & Farapti. (2018).

Analisis Higiene Sanitasi dan Keamanan

Makanan Jajanan Di Pasar Besar Kota Malang.

Research Study. 35.

Kemenkes. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor

/MENKES/SK/VII/2003 tentang

Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan

Dan Restoran.

Kemenkes. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor

/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Pedoman

Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan

Jajanan.

Kemenkes. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor

/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pasar Sehat.

Kemenkes. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor

/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene

Sanitasi Jasaboga.

Kemenpar. (2009). Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 10, Tahun 2013, tentang

Kepariwisataan.

Endang Mulyatiningsih. (2011). Metode

Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung: Alfabeta

Narbuko, Cholid & Achmadi Abu. (2013).

Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi

Aksara

Nuraya, A. D., Nindya T. S. (2017). Hubungan

Praktik Personal Hygiene Pedagang dengan

Keberadaan Bakteri Escherichia Coli dalam

Jajanan Kue Lapis di Pasar Kembang Kota

Surabaya.Jurnal Media Gizi Indonesia, Vol. 12,

No. 1 Januari-Juni 2017:hlm. 7-13.

Perlas, Nicanor. (2000). Shapping Globalization

Civil Society, Cultural Power and

Threefolding. New York: CADI and Global

Network for Social Threefolding.

Permana, T. S. (2011). Makanan Tradisional

sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Kota

Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Prasiasa, Dewa Putu Oka, A. M. (2011). Wacana

Kontemporer Pariwisata. Jakarta: Salemba

Humanika.

Satyaningsih, A., Sabilu, Y. & Munandar, S.

(2017). Gambaran Higiene Sanitasi dan

Keberadaan Escherichia Coli dalam Jajanan

Kue Basah di Pasar Kota Kendari Tahun 2016.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan

Masyarakat|Vol. 2 No. 5 Januari 2017; ISSN

-731X.

Sembiring, D.J., Ashar T. & Hasan W. (2013).

Higiene dan Sanitasi Pengelolaan Makanan dan

Kepadatan Lalat Pada Warung Makan di Pasar

Tradisional Pasar Horas Pematangsiantar. 5.

Setyawanti, O. & Andayani, S.W. (2015). Higiene

dan Sanitasi Jajan Pasar di Pasar Kotagede

Yogyakarta. Journal Keluarga Vol 1 No 2

September 2015, 136

Uysal, M., & Hagan, L. R. (1993). Motivation of

pleasure to travel and tourism. In M. A. Kahn,

M. D. Olsen, & T. Var (Eds.), VNR’S

Encyclopedia of Hospitality and Tourism (pp.

–810). New York: Van Nostrand Reinhold.

Zeng, Guojun. 2015. Tourism and Hospitality

Development Between China and EU.

Guangzhou: Springer




DOI: https://doi.org/10.21831/jcet.v7i5.13398

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 E-Journal Student PEND. TEKNIK BOGA - S1