Tingkat Pemahaman Etika Kewarganegaraan Digital dan Ujaran Kebencian di Media Sosial: Studi pada Mahasiswa PKnH FISHIPOL UNY

Khusnul Khotimah, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Budi Mulyono, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


Penelitian bertujuan mengetahui tingkat pemahaman etika kewarganegaraan digital dan ujaran kebencian di media sosial mahasiswa PKnH FISHIPOL UNY. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian ex post facto. Populasinya mahasiswa PKnH Angkatan 2020 s/d 2023 sejumlah 414 orang. Sampel berjumlah 114 dengan teknik Nomogram Harry King, purposive sampling, dan dikumpulkan menggunakan angket. Instrumen diuji menggunakan validitas isi (3 validator). Uji prasyarat analisis menunjukkan variabel berdistribusi normal (sig.0,200>0,05), memiliki varian yang sama (sig.0,491>0,05), dan terdapat hubungan linear (sig.0,150>0,05). Uji hipotesis menggunakan regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan tingkat pemahaman etika kewarganegaraan mahasiswa PKnH dalam kategori tinggi (57%), pemahaman ujaran kebencian di media sosial dalam kategori tinggi (72%). Penelitian membuktikan: semakin tinggi pemahaman mahasiswa PKnH terkait ujaran kebencian di media sosial, maka etika kewarganegaraan digital akan semakin tinggi pula. Apabila etika kewarganegaraan digital mahasiswa rendah, maka pemahaman ujaran kebencian perlu ditingkatkan lagi. Dengan demikian, pemahaman ujaran kebencian menjadi kunci dalam menentukan etika kewarganegaraan digital

Full Text:

PDF

References


Alinurdin. (2019). Etika penggunaan internet (digital etiquette) di lingkungan mahasiswa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 6(2), 123. https://doi.org/10.32493/jpkn.v6i2.y2019.p123-142 Ardiani, E. R. F., Noviana, I., Mariana, A., & Nurrohmah, S. (2021). Kesantunan berkomunikasi pada media sosial di era digital. Sultan Agung Fundamental Research Journal ||, 2(2). https://doi.org/10.30659/safrj.2.2.65-76 Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian : Suatu pendekatan praktik (Edisi Revisi VI). PT Rineka Cipta. Audy. (2020). Selain stres dan depresi, psikolog ungkap dampak lain komentar negatif. Insertlive.Com. Fahrimal, Y. (2018). Netiquette: the ethics of millenial-generation social networks in social media. Jurnal Penelitian Pers Dan Komunikasi Pembangunan, 22(1), 69–78. Fajriyah, an, & Prasetyaningrum, S. (2019). Model pemrosesan informasi pada intensitas perilaku hate speech pengguna media sosial (Vol. 7, Issue 2). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/cognicia Fuqoha, Putri Anggraini, A., & Dea Apipah, N. (2019). Peningkatan digital literasi terhadap ujaran kebencian di media sosial melalui program “room of law” bagi siswa sekolah menengah atas di kota Serang. Bantenese Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 9–17. http://gln.kemdikbud.go.id Hidayah, Y., Ernawati, S., & Aprilio, P. B. (2022). Pembudayaan nilai-nilai pancasila dalam konsep etika ruang digital di era post-pandemi. Pancasila Jurnal Keindonesiaan, 02(02), 208–215. Ismanto, B., & Suherman, A. (2022). Membangun kesdaran moral dan etika dalam berinteraksi di era digital pada remaja karang taruna RW 07 Rempoa, Ciputat Timur. JAMMU: Jurnal Abdi Masyarakat Multidisplin, 1(1), 43–48. Karina, M. (2021). Gen Z insight: perspective on education. UNISRI Press. Kristinah, M. M., Program, J. P., & Kenotariatan, S. M. (2019). Analisis surat edaran kepala kepolisian republik Indonesia nomor : SE/06/X/2015 tentang penanganan ujaran kebencian. NOTARIUS, 12(1). Mahadir, N. B., Baharudin, N. H., & Ibrahim, N. N. (2021). Digital citizenship skills among undergraduate students in malaysia: A preliminary study. International Journal of Evaluation and Research in Education, 10(3), 835– 844. https://doi.org/10.11591/ijere.v10i3.21277 Mawarti, S. (2018). Fenomena hate speech dampak ujaran kebencian. Toleransi: Media Komunikasi Umar Beragama, 10(1), 83–95. http://artikata.com Nugraha, H. S. (2023). Paradigma etika digital dalam perspektif pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Kewarganegaraan, 7(2), 2412–2425. Parwitasari, T. A., & Budyatmojo, W. (2022). Kesadaran hukum dan etika dalam menggunakan media sosial. Jurnal Gema Keadilan, 9(1), 1–13. Pusparisa, Y. (2021). Tingkat kesopanan netizen Indonesia paling buruk se-Asia Pasifik. Katadata Media Network. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/26/tingkatkesopanan-netizen-indonesia-paling-buruk-se-asiapasifik#:~:text=Indonesia%20menjadi%20negara%20dengan%20indeks,8%20 poin%20dari%20tahun%20sebelumnya. Raffone, A. (2022). “Her leg didn’t fully load in”: A digitally-mediated socialsemiotic critical discourse analysis of disability hate speech on TikTok. International Journal of Language Studies, 16(4), 17–42. Rohman, F. (2016). Analisis meningkatnya kejahatan cyberbullying dan hatespeech menggunakan berbagai media sosial dan metode pencegahannya. Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri, 383–388. https://konferensi.nusamandiri.ac.id/prosiding/index.php/sniptek/article/ download/307/273 Sa’idah, F. L., Santi, D. E., & Suryanto. (2021). Faktor produksi ujaran kebencian melalui media sosial. Jurnal Psikologi Perseptual, 6(1), 1–15. Social, W. A. (2023). The changing world of digital in 2023.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


We encourage readers to sign up for the publishing notification service for this journal. Use the Register link at the bottom of the home page for the journal. This registration will result in the reader receiving the Table of Contents by email for each new issue of the journal. This list also allows the journal to claim a certain level of support or readership. See the journal's Privacy Statement, which assures readers that their name and email address will not be used for other purposes. 

Register link