Dinamika Pelaksanaan Tradisi Ruwahan di Dusun Padaan Ngasem Kabupaten Kulon Progo
Suyato Suyato,
Abstract
ABSTRAK
Tradisi ruwahan adalah tradisi mengirim doa kepada leluhur secara mandiri per keluarga dan juga secara bersama-sama dengan menggunakan ambengan yang dilaksanakan di masjid. Ambengan adalah makanan sebagai lambang untuk mengirim doa dan memohonkan keselamatan arwah-arwah leluhur masyarakat Dusun Padaan Ngasem kepada Allah. Masyarakat Dusun Padaan Ngasem biasanya mengirim doa ziarah kubur dilakukan setelah tanggal 15 bulan Syakban. Tradisi ruwahan dilaksanakan untuk mengirim doa dan mengingatkan masyarakat kepada leluhurnya yang sudah tidak ada. Tradisi ruwahan ini sudah ada sejak dahulu, oleh karena itu masyarakat sekarang hanya melestarikan atau meneruskan tradisi tersebut. Seiring berjalannya waktu, pelaksanaan tradisi ruwahan mengalami dinamika dengan meringkas tradisi tersebut. Hal tersebut meringankan masyarakat untuk melaksanakan tradisi tersebut, tetapi di sisi lain terdapat pemangkasan dalam tradisi yang akan mengurangi kekayaan kebudayaan yang sudah ada sebelumnyaFull Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
We encourage readers to sign up for the publishing notification service for this journal. Use the Register link at the top of the home page for the journal. This registration will result in the reader receiving the Table of Contents by email for each new issue of the journal. This list also allows the journal to claim a certain level of support or readership. See the journal's Privacy Statement, which assures readers that their name and email address will not be used for other purposes.