FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR TARI SRIMPI IRIM-IRIM PADA MATA KULIAH TARI KLASIK GAYA YOGYAKARTA III BAGI MAHASISWA LUAR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Enis Niken Herawati, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kesulitan belajar tari Srimpi Irim-irim pada mata kuliah tari klasik gaya Yogyakarta III bagi mahasiswa luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Identifikasi kesulitan belajar dilakukan dengan melihat latar belakang mahasiswa, kemudian dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu kesulitan belajar berdasakan faktor internal dan eksternal, serta mengetahui upaya untuk mengatasi kesulitan belajar tari Srimpi Irim-irim.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif. Objek penelitian ini adalah tari Srimpi Irim-Irim, dan subjek yang digunakan adalah mahasiswa semester IV pendidikan seni tari angkatan 2015 yang berasal dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) kesulitan belajar mahasiswa dalam faktor internal adalah intelegensi, motivasi belajar, konsentrasi belajar, kesiapan, kebiasaan belajar, (2) kesulitan belajar mahasiswa dalam faktor eksternal adalah metode mengajar, relasi dosen dengan mahasiswa, relasi mahasiswa dengan mahasiswa, kurikulum, sarana prasarana, (3) kesulitan belajar berdasarkan data kuesioner menunjukan 92,5% mahasiswa berpendapat bahwa tari Srimpi Irim-Irim merupakan materi tari yang agak sulit dilakukan, mahasiswa mengalami kesulitan 80% pada teknik gerak tangan, 80% pada teknik gerak kaki, 87,5% pada sikap badan, 57,5% pada ragam gerak lampah sekar tawing, 67,5% pada ragam gerak impang lembehan, 55% pada ragam gerak upal-ulap wetah, 70% pada ragam gerak perangan, 72,5% pada penggunaan properti, 87,5% pada pola lantai, 85% kesulitan bagaimana cara menghitung (garingan/tanpa iringan), 82,5% kesulitan terhadap iringan, 82,5% kesulitan untuk menyelaraskan rasa, 55% mahasiswa kesulitan karena penyampaian materi yang diberikan terlalu cepat, 55% mahasiswa kesulitan karena waktu penyampain materi yang kurang, 52,5% mahasiswa kesulitan karena perbandingan waktu yang tersedia dengan jumlah materi yang harus dikuasai kurang seimbang.
Full Text:
PDFReferences
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Ghony, M. Djunaidi & Fauzan Almanshur. 2012. Metode Peneliian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Hamalik Oemar. 2005. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
Mardyanti, Siti dkk. 1994. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Penerbit UNS.
Rumini, Sri. 2003. Diagnostik Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan UNY
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Soetrisno, Trisnowati. 1979. Studi Permulaan Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Sugihartono, dkk. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production.
Suyono dan Haryanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Bahasa dan Seni. 2011. Kurikulum 2009 Pendidikan Seni Tari. Yogyakarta.
Uno, B Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Wibowo, Fred. 1981. Mengenal Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Dewan Kesenian Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.