PENANAMAN NILAI KEARIFAN LOKAL PADA SEKOLAH BERBASIS BUDAYA DI SMPN 3 BANGUNTAPAN

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Nilai-nilai kearifan lokal yang ditanamkan di SMPN 3 Banguntapan; 2) Bagaimana penanaman nilai kearifan lokal yang dilakukan oleh SMPN 3 Banguntapan; 3) Faktor penghambat; 4) faktor pendukung dalam upaya penanaman nilai kearifan lokal di SMPN 3 Banguntapan.
Penelitian menggunakan metode metode kualitatif naturalistik. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2016 â April 2017. Informan penelitian ini adalah kepala sekolah, ketua tim budaya, guru, pegawai dan peserta didik SMPN 3 Banguntapan. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian dilakukan dengan teknik triangulasi data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Nilai-nilai kearifan lokal yang ditanamkan oleh SMPN 3 Banguntapan sudah sesuai dengan yang tercantum dalam Pedoman Sekolah Berbasis Budaya yaitu sembilan belas butir nilai kearifan lokal; 2) Penanaman nilai kearifan lokal yang dilakukan oleh SMPN 3 Banguntapan dengan dua hal. Pertama melalui strategi dilakukan dengan strategi PETRUK, yaitu Pemodelan, Empowering, Teaching, Reinforcing, Unik dan Komprehensif. Kedua Metode penanaman nilai kearifan lokal yang dilakukan SMPN 3 Banguntapan yaitu kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian lingkungan.; 3) Faktor penghambat yaitu, terdapat beberapa pendidik yang memiliki keterbatasan dalam menyampaikan nilai kearifan lokal, keterbatasan dana dan sarana, faktor budaya modern, dan adanya kesenjangan kultur di sekolah dan di rumah. 4) Faktor pendukung yaitu mendapat dukungan dari orang tua, dukungan dari dinas pendidikan, pimpinan kecamatan serta lingkungan masayarakat, sumber daya guru, dan lokasi yang cukup
kondusif dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Penanaman Nilai Kearifan lokal, Sekolah Berbasis Budaya, SMPN 3
Banguntapan