Evaluasi Pelaksanaan Uji Kompetensi Siswa SMK Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada Lembaga Sertifikasi Profesi P-1 di Daerah Istimewa Yogykarta
Amat Jaedun, Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Menciptakan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan standar pasar kerja merupakan misi pokok Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait dengan keterlaksanaan uji kompetensi sertifikasi siswa SMK Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan pada LSP-P1 di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui lima aspek evaluasi yaitu: aspek context, aspek input, aspek process, aspek product, dan aspek outcomes. Penelitian ini termasuk penelitian evaluasi dengan menggunkan model evaluasi Context, Input, Process, Product, dan Outcomes (CIPPO). Sampel responden ditentukan pada 2 orang guru yang bertindak sebagai pengelola penyelenggara Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan asesor uji kompetensi di 8 SMK Negeri pada Kompetensi Keahlian DPIB, namun karena adanya kesalahan informasi saat penyebaran angket maka diperoleh sampel sebanyak 20 respoden. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi yang dilakukan secara online melalui aplikasi Google-form. Validasi instrumen dilakukan melalui validitas logis dengan mendasarkan pada expert judgment. Analisis data dengan teknik deskriptif baik kuantitatif maupun kualitatif dalam menentukan rerata skor, selanjutnya diinterpretasikan berdasarkan kriteria skor ideal, sehingga diperoleh persentase capaian komponen tersebut terhadap kriteria ideal. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanan uji kompetensi keahlian pada siswa SMK Kompetensi Keahlian DPIB yang diselenggarakan oleh LSP-P1 di Daerah Istimewa Yogyakarta dilihat dari lima aspek yaitu: aspek context dengan capaian sebesar 84.872%, aspek input dengan capaian sebesar 82.495%, aspek process dengan capaian sebesar 86.491%, aspek product dengan capaian sebesar 81.667%, dan aspek outcomes denga capaian sebesar 83.056%. Berdasarkan hasil diatas maka kelima aspek tersebut masuk ke dalam kriteria sangat memadai. Namun dari aspek input terdapat dua komponen yang masuk ke dalam kriteria memadai saja yaitu peran LSP-P1 dengan capaian sebesar 79.630% dan tempat uji kompetensi dengan capaian sebesar 77.222%.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arikunto, S. & Jabar, C. S. A. (2009). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan Pusat Statistik (2019). Keadaan angkatan kerja di Indonesia Agustus 2019 [Labor force condition in Indonesia August 2019]. Jakarta: BPS-Statistics Indonesia.
Hartarto. (2017). Menperin: “Mayoritas lulusan SMK belum siap kerja.” Retrieved from https://nasional.kontan.co.id/news/mendag-mayoritas-lulus-smk-belum-siap-kerja, Senin, 18 Mei 2020.
Hermawan, T., Wasliman, W., Hanafiah, H., & Muliani, Y. (2021). Perencanaan Penguatan Praktek Kerja Lapangan Dalam Meningkatkan Keterampilan Teknis Siswa SMK Prodi Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) Untuk Menghadapi Dunia Kerja. Jurnal Manajemen Pendidikan Al Hadi, 1(2), 53-58.
Instruksi Presiden Republik Indonesia. (2016). Inpres No. 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Kartowagiran, dkk (2019). Model penyelarasan SMK dengan keunggulan wilayah berbasis industri. Laporan Kajian. Jakarta: VHS Directorate.
Muhson, A. (2006). Teknik Analisis Kuantitatif. Makalah Teknik Analisis II, 1–7. Universitas Negeri Yogyakarta. dari
Talakua, M. W., Leleury, Z. A., & Taluta, A. W. (2014). Analisis Cluster dengan Menggunakan Metode K-means untuk Pengelompokkan Kabupaten/kota di Provinsi Maluku Berdasarkan Indikator Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2014. Barekeng, 11(2), 119-128. Selasa 8 Februari 2021.
Refbacks
- There are currently no refbacks.