Pengembangan Modul Pembelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung Kelas XII Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri 3 Yogyakarta

Azis Miftakhul Putra, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 55283, Indonesia
Ikhwanuddin Ikhwanuddin, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 55283, Indonesia

Abstract


Kurangnya sumber belajar lain seperti buku pelajaran atau modul, sehingga peserta didik hanya mengandalkan guru pengampu dalam memperoleh sumber belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) Mengembangkan modul pembelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung Kelas XII Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri 3 Yogyakarta. (2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran berupa Modul Pembelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung Kelas XII Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri 3 Yogyakarta berdasarkan ahli media, ahli materi dan guru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) model 4D (Thiagarajan). Pada model penelitian 4D terdiri dari empat tahap yaitu: define, design, develop, dan disseminate. Data kelayakan modul diperoleh melalui pengisian lembar penilaian oleh expert judgement ahli materi, ahli media, dan guru. Teknik analisis data menggunakan tabel distribusi kelas interval. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Tahap define menghasilkan analisa karakteristik dan kemampuan belajar siswa, analisa tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa, analisa berbagai konsep yang harus dipahami oleh siswa, hingga menyusun tujuan instruksional, (2) Tahap design menghasilkan draft awal modul, (3) Tahap develop dilakukan dengan penilaian oleh ahli materi, ahli media dan guru beserta revisinya, (4) Tahap disseminate dilakukan kepada siswa melalui guru, (5) Tingkat kelayakan Modul menurut ahli materi diperoleh skor rata-rata 76,6 poin sehingga termasuk dalam kriteria “baik”, (6) Tingkat kelayakan Modul menurut ahli media diperoleh skor rata-rata 91 poin sehingga termasuk dalam kriteria “baik sekali”, (7) Tingkat kelayakan Modul menurut ahli guru diperoleh skor rata-rata 92 poin sehingga termasuk dalam kriteria “baik sekali”. Sehingga hasil penilaian kelayakan modul secara keseluruhan mendapatkan kriteria “baik sekali” untuk dipergunakan sebagai bahan ajar dengan perolehan skor rata-rata keseluruhan 87,3 poin.


References


Anggriawan, F. (2019). Pengembangan Modul Mata Pelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung untuk Siswa Kelas XI Semester Genap Program Keahlian Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan Di SMK Negeri 1 Pajangan. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arywiantari, dkk. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif Model 4D pada Pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Singaraja. e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan: Volume 3 Nomor 2. Diambil pada tanggal 28 Januari 2022, dari https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/download/5611/4093

Budijono, A. P. & Kurniawan, W.D. (2012). Penerapan Modul Berbasis Komputer Interaktif Untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Pada Mata Kuliah Pneumatik Dan Hidraulik. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Volume 21, Nomor 2. Diambil pada tanggal 1 Februari 2021, dari https://journal.uny.ac.id/index.php/jptk/article/view/3261

Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Depdiknas. (2008). Penulisan Modul. Jakarta.

Hamzah, A. 2019. Metode Penelitian & Pengembangan Research & Development. Malang: Literasi Nusantara Abadi.

Iwan. (2020). Pengembangan Modul Pembelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung bagi Siswa Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Skripsi sarjana, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Kemendikbud. (2017). Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Nomor 130130/D/KEP/KR201, tanggal 10 Februari 2017, tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.

Rahdiyanta, D. (2012), Teknik Penyusunan Modul. Diambil pada tanggal 5 Maret 2021, dari http://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/penelitian/20-teknik-penyusunan-modul.pdf

Srikandika, P., dkk. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Fisika “Analisis Model Pengembangan Bahan Ajar (4D, ADDIE, ASSURE, Hannafin dan Peck)”. Makalah disajikan dalam Tugas Kelompok, di Universitas Negeri Padang.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Suryosubroto, B. (1983). Sistem Pengajaran dengan Modul, Jakarta: Bina Aksara.

Sutrisno, J. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Thiagarajan, S, dkk. (1974). Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Washinton DC: National Center for Improvement Educational System.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Usman, H. & Darmono. (2016). Pendidikan Kejuruan Masa Depan. Yogyakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.