PERMAINAN ANAK DESA SOMOPURO SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN LUKISAN
Abstract
ABSTRAK
Tugas akhir karya seni ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep, proses visualisasi (alat bahan dan
teknik) dan bentuk lukisan dengan objek permainan anak desa Somopuro. Metode yang digunakan
eksplorasi, observasi dan visualisasi. Eksplorasi, mengumpulkan informasi baik yang berkaitan dengan tema
maupun objek karya lukis tersebut. Observasi untuk mengetahui ciri khas bentuk permainan anak desa
Somopuro, dan juga untuk mengetahui beberapa gestur macam-macam gerakan pada anak-anak yang sedang
memainkan permainan anak desa Somopuro, bal-balan lendhut menjadi ciri khas permainan di desa tersebut.
Penulis dalam penciptaan lukisan menggunakan pendekatan naturalisme. Kemudian visualisai bentuk dari
pembuatan beberapa sketsa dikertas kemudian melalui pemilihan sketsa tersebut kemudian diterapkan diatas
kanvas, yang selanjutnya melalui proses pewarnaan menggunakan cat minyak. Hasil karya yang dihasilkan
adalah lukisan naturalistik dimana dalam penciptaannya meniru objek langsung maupun menggunakan
gambar foto yang mana terdapat perubahan dimana sesuai dengan ide pelukis agar menimbulkan kesan yang
indah. Delapan lukisan tersebut yaitu: “Golek Iwak” (70 x 90), “Nabok Banyu” (70 x 90), “Bal – Balan
Lendhut” (80 x 90), “Benthik” (100 x 120), “Ngoyak Layangan” (100 x 120), “Egrangan” (110 x 130),
“Mlintheng Manuk” (110 x 130), “Sundlupan” (110 x 130).
Tugas akhir karya seni ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep, proses visualisasi (alat bahan dan
teknik) dan bentuk lukisan dengan objek permainan anak desa Somopuro. Metode yang digunakan
eksplorasi, observasi dan visualisasi. Eksplorasi, mengumpulkan informasi baik yang berkaitan dengan tema
maupun objek karya lukis tersebut. Observasi untuk mengetahui ciri khas bentuk permainan anak desa
Somopuro, dan juga untuk mengetahui beberapa gestur macam-macam gerakan pada anak-anak yang sedang
memainkan permainan anak desa Somopuro, bal-balan lendhut menjadi ciri khas permainan di desa tersebut.
Penulis dalam penciptaan lukisan menggunakan pendekatan naturalisme. Kemudian visualisai bentuk dari
pembuatan beberapa sketsa dikertas kemudian melalui pemilihan sketsa tersebut kemudian diterapkan diatas
kanvas, yang selanjutnya melalui proses pewarnaan menggunakan cat minyak. Hasil karya yang dihasilkan
adalah lukisan naturalistik dimana dalam penciptaannya meniru objek langsung maupun menggunakan
gambar foto yang mana terdapat perubahan dimana sesuai dengan ide pelukis agar menimbulkan kesan yang
indah. Delapan lukisan tersebut yaitu: “Golek Iwak” (70 x 90), “Nabok Banyu” (70 x 90), “Bal – Balan
Lendhut” (80 x 90), “Benthik” (100 x 120), “Ngoyak Layangan” (100 x 120), “Egrangan” (110 x 130),
“Mlintheng Manuk” (110 x 130), “Sundlupan” (110 x 130).
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.