PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BENTUK CERITA SISWA TUNANETRA TOTAL KELAS III DI SLB A YAAT KLATEN DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING
Abstract
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal
matematika bentuk cerita siswa tunanetra total kelas III di SLB A YAAT Klaten menggunakan
metode Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran matematika kelas III SLB A YAAT
Klaten. Subyek penelitian adalah satu orang siswa tunanetra total kelas III SLB A YAAT Klaten.
Obyek penelitian adalah peningkatan kemampuan menyelesaikan soal matematika bentuk cerita.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian pada saat
prasiklus yaitu tes kemampuan awal siswa mendapatkan skor 50. Skor tersebut masih jauh dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Berdasarkan hasil observasi prasiklus skor aktivitas
belajar siswa pada saat pembelajaran matematika adalah 53,33. Hasil tersebut masih belum
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 70. Setelah dilakukan tindakan dalam menyelesaikan
soal matematika bentuk cerita dengan metode Problem Based Learning, maka hasil tes pada siklus I
mendapatkan skor 95 dari 50 meningkat 90%, artinya siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal 65, sedangkan skor dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah
86,66 dari 53,33 meningkat 62,5%, siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal 70. Dengan
demikian metode problem based learning dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal
matematika bentuk cerita anak tunanetra total.
matematika bentuk cerita siswa tunanetra total kelas III di SLB A YAAT Klaten menggunakan
metode Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru mata pelajaran matematika kelas III SLB A YAAT
Klaten. Subyek penelitian adalah satu orang siswa tunanetra total kelas III SLB A YAAT Klaten.
Obyek penelitian adalah peningkatan kemampuan menyelesaikan soal matematika bentuk cerita.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan yaitu analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian pada saat
prasiklus yaitu tes kemampuan awal siswa mendapatkan skor 50. Skor tersebut masih jauh dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Berdasarkan hasil observasi prasiklus skor aktivitas
belajar siswa pada saat pembelajaran matematika adalah 53,33. Hasil tersebut masih belum
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 70. Setelah dilakukan tindakan dalam menyelesaikan
soal matematika bentuk cerita dengan metode Problem Based Learning, maka hasil tes pada siklus I
mendapatkan skor 95 dari 50 meningkat 90%, artinya siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal 65, sedangkan skor dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika adalah
86,66 dari 53,33 meningkat 62,5%, siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal 70. Dengan
demikian metode problem based learning dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal
matematika bentuk cerita anak tunanetra total.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal telah terindeks: