PENGGUNAAN METODE LATIHAN (DRILL) PADA PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPAKAIAN ANAK CEREBRAL PALSY KELAS V DI SLB NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengembangan diri berpakaian melalui
penggunaan metode latihan (drill) pada anak cerebral palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan desain penelitian
Kemmis dan McTaggart yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian terdiri dari tiga orang anak cerebral
palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan
berpakaian, observasi, dan dokumentasi sebagai data pelengkap. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode latihan (drill) dapat meningkatkan
kemampuan berpakaian anak cerebral palsy kelas V di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Ketiga subjek
antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran pengembangan diri berpakaian. Subjek selalu
memperhatikan dan mengikuti instruksi dari guru untuk latihan memakai pakaian secara bertahap dan
berulang-ulang sehingga kemampuan pengembangan diri menjadi meningkat. Hal tersebut dibuktikan
dengan meningkatnya hasil tes kemampuan berpakaian yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal
yaitu 60%. Peningkatan kemampuan pengembangan diri berpakaian anak cerebral palsy dapat dilihat dari
persentase pencapaian yang diperoleh pada kemampuan pra tindakan (pre-test), post-test siklus I, dan
post-test siklus II. Subjek AM pada kemampuan pra tindakan (pre-test) persentase pencapaian 53%,
meningkat menjadi 67% pada post-test siklus I, meningkat lagi menjadi 75% pada post-test siklus II.
Subjek DP pada kemampuan pra tindakan (pre-test) persentase pencapaian 45%, meningkat menjadi 63%
pada post-test siklus I, meningkat lagi menjadi 73% pada post-test siklus II. Subjek MF pada kemampuan
pra tindakan (pre-test) persentase pencapaian 43%, meningkat menjadi 55% pada pada post-test siklus I,
meningkat lagi menjadi 65% pada post-test siklus II.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal telah terindeks: