KEMAMPUAN BINA DIRI MAKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG DI SEKOLAH LUAR BIASA TEGAR HARAPAN YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kemampuan bina diri makan bagi anak tunagrahita
kategori sedang, (2) faktor-faktor yang menjadi hambatan pembelajaran bina diri makan pada anak tunagrahita
kategori sedang kelas VI di SLB Tegar Harapan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berjumlah dua orang
yaitu siswa tunagrahita kategori sedang kelas IV SDLB di SLB Tegar Harapan Mlati Sleman. Metode
pengumpulan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data digunakan
teknik deskriptif kualitatif, dengan langkah-langkah: reduksi data, display data (penyajian data), dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standar ketuntasan minimal kedua siswa tunagrahita kategori
sedang telah tercapai mencapai standar ketuntasan minimal dengan kriteria subjek DC baik, dan kriteria subjek
SG cukup. (1) kemampuan bina diri makan pada: Subjek Pertama SG mampu mempraktekkan bina diri makan
menempati tempat duduk dengan kriteria baik, berdoa sebelum makan dimulai dengan kriteria baik, mengambil
nasi ke dalam bakul pakai centong nasi dengan kriteria baik, menyendok nasi di piring sedikit-sedikit tidak
berceceran dengan kriteria baik, menyendok sayur di piring sedikit-sedikit tidak berceceran dengan kriteria baik,
menusuk lauk pakai garpu dan meletakan di piring dengan kriteria baik, meletakan piring yang berisi nasi,
sayur, dan lauk di meja dengan kriteria baik, mengunyah nasi ke mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara
dengan kriteria cukup, mengunyah sayur ke mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup,
mengunyah lauk ke mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, menelan nasi yang
berada di mulut pelan-pelantidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, menelan sayur yang berada di
mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, menelan lauk yang berada di mulut pelanpelan
tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, sendok dan garpu ditelungkapkan di atas piring dengan
kriteria cukup, mengelap mulut dan tangan dengan serbet atau tisu sehabis makan dengan kriteria cukup , berdoa
sesudah selesai makan dengan kriteria cukup. Subjek kedua DC mampu mempraktekkan bina diri makan
menempati tempat duduk dengan kriteria baik, berdoa sebelum makan dimulai dengan kriteria baik, mengambil
nasi ke dalam bakul pakai centong nasi dengan kriteria baik, menyendok nasi di piring sedikit-sedikit tidak
berceceran dengan kriteria baik, menyendok sayur di piring sedikit-sedikit tidak berceceran dengan kriteria baik,
menusuk lauk pakai garpu dan meletakan di piring dengan kriteria baik, meletakan piring yang berisi nasi,
sayur, dan lauk di meja dengan kriteria baik, mengunyah nasi ke mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara
dengan kriteria cukup, mengunyah sayur ke mulut pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara dengan kriteria
cukup, mengunyah lauk ke mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, menelan nasi
yang berada di mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, menelan sayur yang berada
di mulut pelan-pelan tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, menelan lauk yang berada di mulut pelanpelan
tidak menimbulkan suara dengan kriteria cukup, sendok dan garpu dibalikan di atas piring dengan kriteria
baik, mengelap mulut dan tangan dengan serbet atau tisu sehabis makan dengan kriteria baik, berdoa sesudah
selesai makan dengan kriteria baik. (2) hambatan yang muncul dalam pelaksanaan bina diri makan pada anak
tunagrahita kategori sedang kelas IV SDLB yaitu faktor internal dan eksternal meliputi: kesulitan dalam
berkomunikasi dengan lancar yaitu kesulitan ketika guru menanyakan siswa dalam memahami fungsi-fungsi
peralatan makan, sulit memahami perintah guru, dan makan tidak mengikut langkah-langkah yang telah
diajarkan oleh guru.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal telah terindeks: