PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TAMAN 1 DI SLB B KARNNAMANOHARA
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan toilet training pada siswa tunarungu kelas Taman 1 di SLB B Karnnamanohara oleh guru kelas. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Partisipan penelitian adalah guru kelas, guru pendamping kelas latihan, guru pendamping Taman 1 dan siswa tunarungu kelas Taman 1 berjumlah tiga orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan yaitu panduan wawancara dan panduan observasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan toilet training pada siswa tunarungu dilakukan ketika anak sudah memiliki kesiapan, teknik mengajar toilet training dengan praktek langsung, komunikasi dengan memberikan kesempatan siswa tunarungu untuk buang air kecil atau buang air besar di toilet dengan membawa anak secara bergantian setiap satu jam sekali, kegiatan toilet training dengan membiasakan cuci tangan setelah buang air kecil dan besar, pemberian pemahaman pendidikan seks seperti menutup pintu ketika di toilet, anak perempuan buang air kecil jongkok sedangkan laki-laki berdiri dan guru melakukan sikap positif dengan menegur ketika anak mengompol dan pura-pura marah untuk memberikan efek kejut ketika lamban dalam memahami; (2) kemampuan toilet training siswa tunarungu yakni ketiga siswa tunarungu mampu menyadari keinginan buang air kecil dan besar, dua siswa tunarungu mampu mengomunikasikan keinginan buang air kecil dan besar sedangkan satu siswa tunarungu masih membutuhkan bimbingan guru dan satu siswa tunarungu mampu mengontrol keinginan buang air kecil dan besar sedangkan dua siswa masih membutuhkan bimbingan guru; (3) faktor pendorong keberhasilan pelaksanaan toilet training adalah kesiapan fisik yang ditandai dengan motorik kasar normal dan dapat melepas celana sendiri, kesiapan kognitif yang ditandai dengan menyampaikan keinginan buang air kecil dan besar dan mampu melakukan perilaku yang tepat dalam buang air kecil dan besar dan kesiapan emosional yang ditandai dengan tidak rewel ketika akan melakukan buang air kecil atau buang air besar telah dimiliki oleh ketiga siswa tunarungu.
Kata kunci: pelaksanaan toilet training, SLB, tunarungu.
Abstract
This research aim to study the toilet training implementation of three deaf students class taman 1 in Karnnamanohara B Special School. The research applies qualitative approach in which the subjects are homeroom teacher, supporting teacher of training class, supporting teacher of taman 1 and deaf students of class taman 1. Meanwhile, the data collection methods performed are interview, observation and documentation. The data analysed using data reduction, data display and conclusion drawing. As for the result shows that: (1) For the implementation of toilet training for deaf students done when children has been sustainably ready, toilet training was trained by verbal or expository direct practice, there is continuous communication through verbal communication or lip reading, performing toilet training by habituating hand dan foot washing after urinate and defecate, delivering sex education understanding such as closing the toilet door, girls urinated by squatting while boy urinated by standing and showing some positive behaviours by warning the student when they are wetting their pants and pretending to be angry to give shocking effect when the student slow learner; (2) for deaf student’s ability in performing toilet training; the three deaf students are able to recognize the desire to urinate or defecate on the other side, two students are able to communicate it while the other one still need some teacher’s help, and one student is able to control it while the other two still need some guidance; (3) the factors that support toilet training success are physical readiness shown by the gross motor skill and ability to take off their own pants, cognitive readiness shown by delivering their desire to urinate and defecate and ability to do proper manner to urinate and defecate and emotional readiness shown by unfussy when urinate and defecate which has been mastered by the three students.
Keywords: implementation of toilet training, special school, deaf.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal telah terindeks: