PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTATIF DENGAN PEMANFAATAN PRAKTIK ANALISIS WACANA KRITIS SISWA KELAS X SMAN 5 YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis
argumentasi pada siswa kelas X.3 SMAN 5 Yogyakarta dengan pemanfaatan praktik Analisis Wacana Kritis (AWK).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas X.3SMAN 5 Yogyakarta yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, tes menulis argumentatif, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Keabsahan data diperoleh melalui validitas (demokratis, proses, dialogis) dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan praktik Analisis
Wacana Kritis (AWK) dapat meningkatkan kemampuan menulis argumentatif dari segi proses maupun produk pada siswa kelas X.3 SMAN 5 Yogyakarta.
Peningkatan kualitas proses dapat dilihat dari peran guru maupun siswa yang mengalami peningkatan secara signifikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan munculnya respons positif melalui sikap kerja dan antusias siswadalam memproduksi tulisan argumentasi, serta kondisi pembelajaran yang berlangsung dengan kondusif. Peningkatan proses pada akhirnya berdampak positif pada peningkatan produk. Peningkatan secara produk dapat dilihat dari peningkatan skor tulisan argumentasi siswa dari pratindakan hingga siklus II.
Rata-rata skor pada saat pratindakan sebesar 70,33, rata-rata pada siklus I sebesar 73,83, dan rata-rata pada siklus II sebesar 79,54. Kenaikan skor rata-rata dari pratindakan hingga siklus II adalah sebesar 9,2 atau 13,07%.
Kata kunci: peningkatan, pembelajaran, menulis, argumentatif, Analisis Wacana Kritis (AWK).
argumentasi pada siswa kelas X.3 SMAN 5 Yogyakarta dengan pemanfaatan praktik Analisis Wacana Kritis (AWK).
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini
adalah siswa kelas X.3SMAN 5 Yogyakarta yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, tes menulis argumentatif, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Keabsahan data diperoleh melalui validitas (demokratis, proses, dialogis) dan triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan praktik Analisis
Wacana Kritis (AWK) dapat meningkatkan kemampuan menulis argumentatif dari segi proses maupun produk pada siswa kelas X.3 SMAN 5 Yogyakarta.
Peningkatan kualitas proses dapat dilihat dari peran guru maupun siswa yang mengalami peningkatan secara signifikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan munculnya respons positif melalui sikap kerja dan antusias siswadalam memproduksi tulisan argumentasi, serta kondisi pembelajaran yang berlangsung dengan kondusif. Peningkatan proses pada akhirnya berdampak positif pada peningkatan produk. Peningkatan secara produk dapat dilihat dari peningkatan skor tulisan argumentasi siswa dari pratindakan hingga siklus II.
Rata-rata skor pada saat pratindakan sebesar 70,33, rata-rata pada siklus I sebesar 73,83, dan rata-rata pada siklus II sebesar 79,54. Kenaikan skor rata-rata dari pratindakan hingga siklus II adalah sebesar 9,2 atau 13,07%.
Kata kunci: peningkatan, pembelajaran, menulis, argumentatif, Analisis Wacana Kritis (AWK).
Full Text:
PDFReferences
Darma, Y. A. 2009. Analisis Wacana
Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Eriyanto. 2011. Analisis Wacana
Pengantar Analisis Teks
Media. Yogyakarta: LkiS.
Tarigan, Henry Guntur. 2008.
Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Refbacks
- There are currently no refbacks.