TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 1 WATES

Abstract

Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan penggunaan tindak tutur direktif dalam interaksi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Wates Kabupaten Kulon Progo. Deskripsi tidak tutur direktif meliputi jenis dan fungsi tindak tutur direktif yang digunakan guru dalam interaksi pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini yakni guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta sebanyak tiga guru. Penelitian ini dilakukan di kelas VIID, VIII C, D, E,  F, dan G. Data diperoleh melalui teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik rekam. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik padan pragmatik. Keabsahan data diperoleh dengan meningkatkan ketekunan. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa penggunaan jenis pertanyaan lebih banyak digunakan daripada jenis permintaan, perintah, pemberian izin, larangan, dan nasihat yaitu muncul 906 kali dari 1.550 tuturan atau sebanyak 58% yang tersebar dalam tiga tahapan pembelajaran. Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan dalam interaksi pembelajaran bahasa Indonesia yaitu fungsi meminta, mengajak, bertanya, menginterogasi, menghendaki, menuntut, mengarahkan, menginstuksikan, menghendaki, menuntut, mengarahkan, mensyaratkan, melarang, membatasi, menyetujui, menganugerahi, memaafkan, membolehkan, menyarankan, menasihati. Di antara fungsi-fungsi tersebut, fungsi yang paling banyak digunakan adalah fungsi bertanya yaitu 313 kali dari 1.550 tuturan direktif atau sebanyak 20%. Tuturan jenis pertanyaan banyak digunakan dalam pembelajaran karena guru memberikan stimulus pada siswa untuk lebih aktif menjawab dan mengeksplorasi diri. Dengan begitu siswa akan lebih aktif menyampaikan gagasannya dan guru memahami pemahaman siswa terkait materi yang diajarkan.

Kata kunci: tindak tutur direktif, interaksi pembelajaran