MAKNA SIMBOLIK PENYAJIAN TARI PIRDI DI SANGGAR SENI NUSA KIRANA KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN

Rizka Dwita Rizka

Abstract


MAKNA SIMBOLIK PENYAJIAN TARI PIRDI DI SANGGAR SENI
NUSA KIRANA KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN
Oleh:
1. Rizka Dwita, 12209241008, rizkadys@gmail.com
2. Drs. Sumaryadi, M.Pd
3. Dra. Trie Wahyuni, M.Pd
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna simbolik penyajian tari Pirdi di Sanggar Seni
Nusa Kirana Kota Palembang Sumatera Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
deskriptif. Objek penelitian ini adalah tari Pirdi dan subjeknya adalah seniman, pencipta tari, pelatih
dan penari. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data
diperoleh melalui triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)
Tari Pirdi tercipta pada tahun 1972 di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan perkembangan tari
sudah ditampilkan di lebih dari 27 Negara sekitar tahun 1994 hingga 2002. (2) Fungsi tari
Pirdi adalah sebagai tari hiburan. (3) Makna simbolik yang terkandung dalam penyajian tari
Pirdi adalah melambangkan kehidupan manusia di bumi dan alam ini, makna dalam tari ini
adalah manusia dalam kehidupan di alam ini untuk menjalankan nilai-nilai kehidupan agar
selalu berusaha dan berdoa tetapi tidak lepas dari alam atau tanah air.
Kata Kunci: makna simbolik, tari Pirdi, penyajian tari.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.