REGENERASI SENI KUDA LUMPING SARI MUDA BUDAYA DUSUN SANGKALAN, DESA BAPANGSARI, KECAMATAN BAGELEN, KABUPATEN PURWOREJO, PROVINSI JAWA TENGAH

Swastika Dinar Kasih, Kuswarsantyo Kuswarsantyo

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan regenerasi Seni Kuda Lumping sari Muda Budaya Dusun Sangkalan, Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Terdapat 3 objek penelitian yaitu Grup Sari Muda Budaya dan Kesenian Rakyat Kuda Lumping sebagai objek material, serta regenerasi sebagai objek formal. Sedangkan untuk subjek penelitian adalah anggota dan pengurus grup. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan : (1) observasi partisipatif, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan informasi antar narasumber dan trianggulasi metode.

Proses regenerasi Grup Sari Muda Budaya yang berjalan 29 tahun secara alamiah dan berencana. Adapun 4 langkah yang dilakukan grup untuk meregenarasi yaitu melalui inisiatif anggota senior, mengembangkan gerakan tari yang sudah ada, merawat dan memperbaharui perlengkapan fasilitas grup. Permasalahan yang mendukung dan menghambat proses regenarasi grup serta faktor-faktor yang mempengaruhi regenerasi seperti: motivasi dan keaktifan anggota di dalam grup, peran orang tua anggota dan masyarakat umum penikmat seni Kuda Lumping mempengaruhi regenerasi grup Sari Muda Budaya . Selain itu juga, fasilitas grup, perhatian pemerintah, frekuensi pentas, publikasi di media sosial dan tuntutan pekerjaan. Proses regenerasi Grup Kuda Lumping Sari Muda Budaya mampu meregenerasi anggotanya dan tetap eksis hingga empat generasi ini tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Kata Kunci: Regenerasi, Grup Sari Muda Budaya, Seni Tradisional, Kuda Lumping


Refbacks

  • There are currently no refbacks.