PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KESENIAN REOG DHODHOG DI SD GROGOL IV, DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Riris Aisyah, Wien Pudji Priyanto Djuli Pitoyo

Abstract


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan pendidikan karakter melalui kesenian Reog Dhodhog di SD Grogol IV, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan objek penelitian adalah kesenian Reog Dhodhog di SD Grogol IV. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber yang dijadikan sumber informasi adalah Bapak Sutoyo selaku pelatih kesenian Reog Dhodhog SD Grogol IV, Bapak Benedictus Ngatija, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Grogol IV, BapakSlametHaryadi, S.Pd, selaku seniman dan pemerhati kesenian Reog Dhodhog Kecataman Karangmojo, dan beberapa wakil dari penari dan pemusik Reog Dhodhog SD Grogol IV. Analisis data dilakukan triangulasi sumber dan data yang ada sehingga validitas data dapat dipertanggung jawabkan.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1. Kesenian ini terbentuk atas keputusan kepala sekolah yang telah berdiskusi dengan seluruh pihak sekolah untuk membentuk sebuah ekstrakurikuler yang berpijak pada kesenian tradisional yang berkembang di daerah Desa Bejiharjo yakni Reog Dhodhog. Kesenian ini terbentuk pada tahun 2008. 2. Bentuk penyajian kesenian Reog: (a) Gerak: masih sederhana dan dominan dengan gerak berjalan, (b) Desain Lantai: lingkaran, berbanjar berhadapan, dan garis lurus, (c) Iringan: menggunakan iringan atau alat musik slendro yang terdiri dari tiga buah bendhe, kecrek, senar drum, bass drum, dan dhodhog, (d) Tata Rias dan Busana: rias hanya sederhana dan busana yang digunakan celana panji, kain jarik, stagen, timang, baju lengan panjang,baju lengan pendek, rompi, sampur, kalung kace, dan iket/blangkon, (e) Properti: pedang, penongsong/payung, rontek/tombak, dan kuda kepang, (f) TempatPertunjukan: tempatyangluas (lapangan, balaidesa). 3. Nilai pendidikan karakter yang terkandung dan dipelajari dalam kesenian Reog Dhodhog adalah nilai religius, nilai tanggung jawab, nilai disiplin, nilai kerjasama, nilai percaya diri, nilai kepemimpinan, dan nilai toleransi. Seorang siswa yang telah menguasai nilai-nilai di atas pasti akan berperilaku baik. Mereka dapat menerapkan karakter baik tersebut dalam kehidupan.


Full Text:

PDF

References


Abdullah. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara

Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM

Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Zainal dan Ahmad Amrullah. 2017. Pedoman Pendidikan Karakter Bangsa. Yogyakarta : Gava Media

Djelantik, A.A.M. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung : MSPI

Hartono. 1980. Reog Ponorogo. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Johnson Elaine, B.2012. CTL – Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung : Kaifa.

Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Kussudiardjo, Bagong. 1992. Dari Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: Padepokan Press

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan Kreatif. Jakarta: Esensi, divisi Penerbit Erlangga.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Moertjipto. 1996. Wujud, Arti, dan Fungsi Kebudayaan. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan.

Moleong, J.Lexy. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Balai Pustaka.

Mustari, Muhammad. 2011. Nilai Karakter. Yogyakarta : Laksbang PRESSindo

Narawati, Tati. 2003. Seni dan Pendidikan Seni. Bandung: Pusat dan Pengembangan Seni Tradisional.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pribadi, Benny Agus. 2009. Model desain sistem pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Purwanto, Setyoadi. 2016. Pendidikan Karakter melalui Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.