Praktik Kerja Industri Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Wonosari

Agung Krisna Ardinugraha, Dr. Ir. Sunar Rochmadi, M.E.S.

Abstract


Praktik kerja industri (prakerin) yang berkualitas dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap memasuki dunia industri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi kualitas prakerin di jurusan Teknik Bangunan program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Wonosari; (2) mengidentifikasi kendala-kendala dalam peningkatan kualitas prakerin dan bagaimana cara mengatasinya; (3) mengajukan alternatif peningkatan kualitas prakerin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dijabarkan secara deskriptif dengan sumber data yang terdiri dari siswa, guru, praktisi dunia industri, dan koordinator prakerin. Para siswa yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa yang pernah atau sedang melaksanakan prakerin. Guru yang menjadi subjek penelitian yaitu guru mata pelajaran produktif yang dalam dua tahun pelajaran terakhir menjadi pembimbing prakerin. Praktisi yang menjadi subjek penelitian yaitu praktisi dunia industri yang membimbing prakerin siswa SMK Jurusan Teknik Bangunan. Jumlah responden 16 orang yang terdiri dari 10 siswa, 4 guru, dan 2 praktisi industri. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Teknik analisa data dilakukan dengan langkah-langkah (1) reduksi data; (2) penyajian data dalam bentuk tabel; (3) penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siswa SMKN 2 Wonosari lebih banyak melaksanakan prakerin di perusahaan swasta. Prakerin di perusahaan swasta menunjukkan kompetensi lebih relevan dan peran lebih optimal dibanding lembaga di pemerintah. Prakerin di perusahaan swasta di kabupaten Gunungkidul lebih memberikan bimbingan yang optimal dibanding di luar kabupaten. (2) Kendala pelaksanaan prakerin antara lain bagi siswa yang prakerin di luar kabupaten Gunungkidul lokasinya yang jauh menyebabkan bimbingan yang kurang optimal. (3) Alternatif peningkatan kualitas prakerin yaitu sekolah harus memberikan bekal tentang pentingnya prakerin, sekolah harus menjalin kerjasama yang baik dengan industri, guru pembimbing harus menjalin komunikasi yang baik dengan pembimbing di industri, dan pembimbing di industri harus memberikan bimbingan yang optimal kepada siswa prakerin.

Full Text:

PDF

References


Anas Arfandi & Onesimus Sampebua (2016).Kesiapan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Program Studi Keahlian Teknik Bangunan di Kota Makassar, dari https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/8368/pdf

Bahan Uji Publik Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2012). Diambil pada tanggal 19 September 2013 dari www.icls.upi.edu/v5/forum/download.

Bogdan, R. C. & Biklen, S. K. (2007).Qualitative research for education: an introduction to theory and methods (5thed.). Boston: Pearson.

Bukit, M. (2002).Beberapa masalah dalam implementasi Pendidikan Sistem Ganda di SMK. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia: Membangun manusia produktif, halaman 527542. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Bukit, M. (2014).Strategi dan inovasi pendidikan kejuruan: Dari kompetensi ke kompetisi. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Cates, C. & Cedercreutz, K. (2008).Leveraging cooperative education to guide curricular innovation: The development of a corporate feedback system for continuous improvement. Cincinnati, Ohio: Center for Cooperative Education Research and Innovation, University of Cincinnati.

Cunningham, I., Dawes, G., & Bernett, B. (2004).The handbook of work based learning. Aldershot, England: Gower Publishing Limited.

Davis, H. & Snyder, L.G. (2009). Work-based learning: A critical link to secondary students’ success. Business Education Digest, Issue XVIII.

Direktorat Dikmenjur. (2002). Pokok-pokok pikiran: Pengembangan pendidikan kejuruan menjelang 2020. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia: Membangun manusia produktif, halaman 585-602. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

W, Djojonegoro. (1998).Pengembangan sumberdaya manusia melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Jakarta : PT Jayakarta Agung Offset.

Donham, B. (2003). Maintain high-tech programs on a low-tech budget. Community College Journal, 28-30.

Herry.(2014). Evaluasi pelaksanaan praktik kerja industri Jurusan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMKN 1 Sintang Tahun Pelajaran 2012/2013. Diambil pada tanggal 15 Maret 2016 dari jurnal.untan.ac.id

Hughes, K. L., Karp, M. M. & Orr, M. T. (2002). Business partnership for American education: Employer involvement in the national academy foundation’s high school career academies. [Versi elektronik].Journal of Vocational Education and Training, Vol.54, No.3, 365-394.

Jatmika, S. & Zebua, T.P. (2014). Efektivitas program PSG pada DUDI bidang keahlian Akuntansi SMK Negeri 7 dan SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Diambil pada tanggal 15 Maret 2016 dari multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Lai, M. & Lo, L.N.K. (2008).Perceived workplace competences at three sites on the Chinese mainland.Journal of Vocational Education and Training, Vol. 60, No. 2, 189-204.

Merriam, S. B. (1991). Case study research in education: A qualitative approach. San Francisco: Jossey-Bass Publishers.

Merriam, S. B. (1998). Qualitative research and case study: Applications in education. San Francisco: Jossey-Bass Publishers.

Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994).Qualitative data analysis: An expanded sourcebook (2nded.). Thousand Oaks, California: Sage Publication.

Muslih. (2014). Analisis efektifitas program magang untuk sinkronisasi link and match perguruan tinggi dengan dunia industri: Studi terhadap Program Magang pada Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. [Versi elektronik].Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol.14, No.01, 64-76.

National Academy of Engineering of the National Academics. (2005). Educating the engineer of 2020: Adapting engineering education to the new century. Washington DC: The National Academies Press.

W, Nurharjadmo. (2008).Evaluasi implementasi kebijakan Pendidikan Sistem Ganda di sekolah kejuruan.Spirit Publik, Vol. 4, No. 2, 215–228. Diambil pada tanggal 25 September 2011 dari fisip.uns.ac.id/publikasi/sp4_2_wahyu.pdf

Pakpahan, J. (2002). Perkembangan pendidikan menengah kejuruan pada Pelita VI. Dalam Dedi Supriadi (Ed.), Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia: Membangun manusia produktif, 221-272. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.Diambil pada tanggal 19 September 2013, dari http://bsnp-indonesia.org/id/bsnp/wp-content/uploads/2013/06/08.

Raelin, J.A. (2008). Work-based learning: Bridging knowledge and action in the workplace (revised ed.). San Francisco: Jossey-Bass.

Rogers, Z. (1996). School and workplace collaboration: The fourth C – collaboration. Journal of Career Development, Vol. 23, No.1.

Sileikis, V. & Kaminskiene, L. (2006).Social partnership in the field of qualification recognition.Vocational Education: Research and Reality, 54-63.

Slamet PH. (2013). Pengembangan SMK Model untuk masa depan. Cakrawala Pendidikan, Th. XXXII, No. 1, 14-26.

Stokes, K. C. (2008).A closer look: Uncovering the reasons schools and businesses partner and how the partnerships shape curriculum and pedagogy. Disertasi doktor, The Ohio State University, Columbus.

Taff, H. (2001). Careerways story.Education, Vol.121, Issue 3, 629-630.

Taylor, A. (2006). The challenges of partnership in school-to-work transition.Journal of Vocational Education and Training, Vol.58, No.3, 319-336.

Tzannatos, Z. & Sayeed, H. (2000). Indonesia. Dalam Gill, I. S., Fluitman, F. & Dar, A. (Eds.), Vocational education and training reform: Matching skills to markets and budgest, 182-217. New York: Oxford University Press.

Umar Nur Arif & Wardan Suyanto (2014).Evaluasi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Peserta Didik Program Keahlian Teknik Otomotif SMK Giripuro Sumpiuh , dari https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/2551/2107

Velde, C. (2009). Employers’ perceptions of graduate competencies and future trends in higher vocational education in China.Journal of Vocational Education and Training, Vol.61, No.1, 35-51.

Warden, R. (2006).Launching a Syrian apprenticeship scheme: Paving the way for change.European Journal of Vocational Training, No.38, 99-115.

Wenrich, R. C., Wenrich, J. W., & Galloway, J. D. (1988).Administration of vocational education. Homewood, Illinois: American Technical

Yanuar Mipalas Valid & Abdullah Taman (2013).Pengaruh Pengalaman Praktik Industri dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta, dari https://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article/view/1190/1001


Refbacks

  • There are currently no refbacks.