Uji Eksperimental Kekuatan Tekan Beton Muda (Early Age Concrete) Dengan Metode Hammer Test

M. Bilal Rhobani, Dr. Slamet Widodo, M.T.

Abstract


Penelitian ini mengkaji tentang hubungan antara kekuatan tekan beton muda dengan metode non destructive test. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kuat tekan beton dengan menggunakan compressive testing machine dan angka pantul beton dengan hammer test. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap kelayakan penggunaan hammer test dalam pengecekan kekuatan struktur dan quality control di lapangan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Pada penelitian ini benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan dimensi 150 x 300 mm. Benda uji berjumlah 24 buah dari 4 variasi yang telah ditentukan. Notasi benda uji meliputi BN yaitu beton normal, dua digit kedua merupakan kode SNI 2000 , dan dua digit ketiga merupakan kuat tekan rencana. Benda uji terdiri dari 3 varian umur beton yaitu 7, 14, 28 hari dengan satu data uji meliputi 2 sampel benda uji.. Tiap varian umur beton terdiri dari 3 varian kuat tekan rencana yaitu : 25 MPa, 30MPa, dan 35 MPa. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan dengan menggunakan compressive testing machine dan pengujian angka pantul beton menggunakan hammer test didapatkan hasil hubungan trendline yang selalu naik pada setiap umur beton sehingga semakin tinggi nilai kuat tekan beton, maka nilai angka pantul beton juga semakin tinggi. Dengan begitu metode non destructive test dengan menghubungkan antara kuat tekan dengan angka pantul beton dapat digunakan sebagai indikasi awal pengecekan kekuatan struktur dan quality control di lapangan.

Full Text:

PDF

References


American Concrete Institute. (1991). Standard Practice for Selecting Proportions for Normal, Heavyweight, and Mass Concrete. ACI 211.1-91. United States: ACI Comitte.

American Standard Testing and Materials. (1982). Standard Specification for Concrete Aggregates. ASTM C33. United States: ASTM.

American Standard Testing and Materials. (1982). Standard Specification for Concrete Made by Volumetric Batching and Continues Mixing. ASTM C685. United States: ASTM.

American Standard Testing and Materials. (1982). Standard Specification for Ready Mix Concrete. ASTM 94. United States: ASTM.

American Standard Testing and Materials. (1982). Standard Test Method for Index of Aggregates Particle Shape and Texture. ASTM D3398. United States: ASTM.

Badan Standardisasi Nasional. (1990). Besar Butir Agregat untuk Aduk dan Beton. SNI 03-1749-1990. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (1990). Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. SNI 03-1968-1990. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (1990). Pengujian Slump. SNI 1972-1990. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (1991). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. SK SNI T-15-1991-03. Bandung: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (1991). Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal. SK SNI T-15-1990-03. Bandung: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (1993). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton. SNI 03-2834-1993. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (1995). Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton. SNI 03-3976-1995. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal. SNI 03-2834-2000. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2002). Spesifikasi Agregat Halus untuk Pekerjaan Pengadukan dan Plesteran dengan Bahan Dasar Semen. SNI 03-6820-2002. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2002). Spesifikasi Agregat Halus. SNI 03-6920-2002. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2004). Semen Portland Pozolan. SNI 15-0302-2004. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2004). Semen Portland. SNI 15-2049-2004. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Cara Uji Berat Isi, Volume Produksi Campuran dan Kadar Udara Beton. SNI 1973-2008. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Pengujian Berat Jenis Pasri dan Kerikil. SNI 1970-2008. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Tata Cara Pembuatan Capping untuk Silinder Beton. SNI 03-6369-2008. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji. SNI 1974:2011. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2011). Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium. SNI 2493-2011. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2012). Tata Cara Pemilihan Campuran untuk Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massal. SNI 7656:2012. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2013). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan. SNI 2847:2013. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Badan Standardisasi Nasional. (2013). Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Spesimen uji Beton di Lapangan. SNI 4810:2013. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

British Standard Institution. (1990). Testing Aggregates. BS 812. England: BSI.

Depertemen Perkerjaan Umum. (1989). Pedoman Beton 1989. SKBI.1.4.53.1989. Draft Konsensus. Jakarta: Depertamen Pekerjaan Umum.

Depertemen Perkerjaan Umum. (1990). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. SK SNI T-15-1990-03. Cetakan Pertama.. Bandung: Depertamen Pekerjaan Umum.

Depertemen Perkerjaan Umum. (1990). Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam). SK SNI S-04-1899-F. Cetakan Pertama.. Bandung: Depertamen Pekerjaan Umum.

Development of the Environment. (1975). Design of Normal Concrete Mixes. Britain: Building Research Establishment.

Ilsley Hewes, Laurance. (1942). American Highway Practice. Volume II, Fourth Printing. New York: Jhon Wiley & Son Incorporation.

Mulyono, Tri. (2005). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.

Neville, A.M & Brooks, J.,J. (2010). Concrete Technology. 2nd Edition. London: Pitman Books Ltd.

Neville, A.M. (2011). Properties of Concrete. 5th Edition. London: Pitman Books Ltd.

Slamet Widodo. (2008). Struktur Beton I (Modul Kuliah berdasarkan SNI 03-2847-2002). Yogyakarta.

Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tjokrodimuljo, Kardiyono. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Nafiri.

Wuryati, Samekto & Chandra. (2001). Teknologi Beton. Yogyakarta: Kanisius.

International Atomic Energy Agency,Vienna. (2002). Guidebook on non-destructive testing of concrete structures, Training Course Series No. 17.

Mindess, S., Young, J. F., Darwin, D, 2003, Concrete; Second Edition. Upper Saddle River, Pearson Education Inc, New Jearsey.

R. Martin Simatupang, Devi Nuralinah, Christin Remayanti. (2016). Korelasi Nilai Kuat Tekan Beton Antara Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) dan Compression Test. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.

American Standard Testing and Material. Standard Test Method for Rebound Number of Hardened Concrete. ASTM C 805-02.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.