STRATEGI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA

Tri Wulaningrum

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: (1) Alasan kebijakan
pendidikan multikultural diterapkan di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. (2) Strategi
Pendidikan Multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. (3) Faktor pendukung dan
penghambat implementasi kebijakan pendidikan multikultural di TK Katolik Sang Timur
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek
penelitian ini adalah Kepala Sekolah (sekaligus Suster yayasan Karya Sang Timur), guru, dan
staf TK Katolik Sang Timur Yogyakarta. Setting penelitian ini di TK Katolik Sang Timur
Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik komponensial secara induktif, dengan
langkah: reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan
untuk menjelaskan keabsahan data adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Alasan penerapan kebijakan pendidikan
multikultural di TK Katolik Sang Timur Yogyakarta dilandasi secara filosofis oleh dua hal,
yaitu: (a) kewajiban saling mengasihi terhadap sesama, (b) kesadaran sekolah sebagai salah
satu pionir dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. (2) Strategi pendidikan multikultural di
TK Katolik Sang Timur Yogyakarta dilakukan melalui lima aspek, yaitu: (a) struktur sosial
yang dibangun oleh sekolah, (b) pelaksanaan proses pembelajaran, (c) pengembangan
kurikulum sekolah, (d) kultur yang dibangun oleh sekolah, (e) evaluasi pendidikan yang
dijalankan oleh sekolah. (3) Faktor pendukung implementasi kebijakan pendidikan
multikultural: (a) keberadaan kebijakan pendidikan multikultural jauh sebelum sekolah
didirikan, (b) keberagaman di lingkungan sekolah, (c) komitmen cinta kasih dan tidak
mengunggulkan golongan tertentu. Faktor penghambat yaitu: (a) ketidakpahaman beberapa
orangtua tentang kebijakan pendidikan multikultural, (b) belum adanya guru agama untuk
memfasilitasi peserta didik yang beragama Kristen, Islam, dan Hindu, (c) belum tersedianya
ruang peribadatan agama Kristen, Islam, dan Hindu.

Kata kunci: Strategi, pendidikan multikultural


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/sakp.v6i3.9255

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Statistik CounterĀ Web Analytics