KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA WISATA SILUK 1 SELOPAMIORO IMOGIRI BANTUL

Wisnu Budiarta

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan pendidikan kepemudaan dalam
pengembangan desa wisata, faktor pendukung, dan faktor penghambat dalam proses kebijakan
pendidikan kepemudaan dalam pengembangan desa wisata di desa wisata Siluk 1 Selopamioro Imogiri
Bantul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.Subjek penelitian dalam penelitian
ini adalah ketua karang taruna,pengurus danmasyarakat.Objek dalam penelitian ini yaitu kebijakan
pendidikan kepemudaan di Desa Wisata Siluk 1 Selopamioro Imogiri Bantul.Setingdalam penelitian ini
adalah Desa Wisata Siluk 1 Selopamioro Imogiri Bantul Yogyakarta.Pengumpulan data dilaksanakan
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Adapun teknik analisis data meliputi reduksi data,
penyajian data, serta penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pendidikan kepemudaan dengan adanya
Desa Wisata Siluk 1 Selopamioro Imogiri Bantul Yogyakarta mencakup penyadaran untuk pemuda,
perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Tujuan dari pendidikan
kepemudaan yaitu membentuk organisasi pemuda.Pendidikan kepemudaan dapat meningkatkan
pemahaman dari pemuda untuk belajar berorganisasi, belajar bermusyawarah, dan belajar memecahkan
suatu masalah dengan melihat potensi yang ada.Dampak dari adanya Desa Wisata Siluk 1 pemuda dapat
menambah pengalaman baru ketika ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Desa Wisata dan pemuda
mendapatkan hasil berbentuk uang jasa dari pendapatan kegiatan Desa Wisata.Sumber daya yang
dimiliki oleh Karang Taruna dalam proses pemberdayaan pemuda yaitu dengan caramembentuk
penanggungjawab (mengkoordinasi) setiap kegiatan di Desa Wisata, baik dari segi wisata kuliner,
budaya, dan paket wisata alamnya. Pihak yang mengkoordinasi setiap kegiatan adalah pemuda,
pengurus dan masyarakat. Faktor pendukungnya adalah: 1) Faktor masyarakat, 2) semangat dan tekad,
3) potensi wisata alam, 4) potensi seni dan budaya, dan 5) potensi kerajinan. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah: 1) Faktor pengetahuan pemuda tentang organisasi masih kurang, 2) kurangnya
keterampilan menjadi guide untuk memandu wisatawan, 3) Kurangnya keterampilan berbahasa asing, 4)
jadwal kegiatan Desa Wisata Siluk 1 bersamaan dengan jam sekolah, 5) musyawarah (rapat kegiatan)
belum berjalan dengan baik karena anggota tidak semua berpartisipasi (tidak hadir) , 6) Kurangnya
dukungan dari berbagai pihak 7) kurang modal karena mengandalkan swadaya kas pemuda.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/sakp.v6i2.8833

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Statistik CounterĀ Web Analytics