IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN DEMOKRASI DI SMA KOLESE DE BRITTO

Hapsari Desanti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan pendidikan demokrasi di SMA Kolese De Britto dan mengetahui faktor pendukung serta penghambat implementasi kebijakan pendidikan demokrasi di SMA Kolese De Britto.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek dari penelitian ini adalah kepala sekolah, guru-guru, dan siswa SMA Kolese De Britto. Sedangkan objek penelitian adalah implementasi kebijakan pendidikan demokrasi di SMA Kolese De Britto. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan teknik. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dengan menggunakan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Analisis data yang digunakanadalahpengumpulan data, reduksi data, penyajian data, danverifikasi.
Hasil penelitian ini adalah 1) Implementasi kebijakan pendidikan demokrasi dalam proses belajar mengajar dilihat dari diskusi silabus dan kelompok karena pada saat diskusi tersebut muncul perbedaan pendapat yang menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing. Dalam sistem kepemimpinan dilihat saat kepala sekolah memimpin jalannya  briefing dan cara kepemimpinan ketua kelas dan presidium tercermin pendidikan demokrasi dengan cara menggerakan anggotanya dalam pelaksanaan pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Dalam  aktifitas atau keseharian di sekolah pada aktifitas forum angkatan dan forum kelas menunjukkan adanya pendidikan demokrasi, yaitu menyampaikan pendapat walaupun diskusi yang dilakukan hanya melibatkan dua orang. Dalam  aturan sekolah dilihat dari tindakan indisipliner siswa yang masih banyak menyalahgunakan kebijkan pendidikan demokrasi sehingga timbul tindakan-tindakan indisipliner. Oleh sebab itu pendidikan demokrasi diimplementasikan pada semua aspek di sekolah agar dapat dipahami dan dihayati secara benar-benar oleh seluruh warga sekolah; 2) Faktor Pendukung adalah adanya visi misi yang jelas, dukungan dari guru dan karyawan, pemahaman yang tepat mengenai pendidikan demokrasi, adanya relasi sekolah dengan kultur yang sama, adanya dukungan alumni dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan siswa, dan status sekolah yang merupakan sekolah swasta. Sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya kesalahpahaman siswa dalam mengartikan pendidikan bebas dan standarisasi dari Dinas Pendidikan dalam kurikulum, jadwal ujian, dan mata pelajaran.

Kata kunci: implementasi, pendidikan demokrasi, SMA Kolese De Britto


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/sakp.v5i2.5202

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Statistik Counter Web Analytics