GAGASAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DALAM MAJALAH WASITA (1928-1931)

Ita Chorizannah

Abstract


Majalah Wasita merupakan majalah pendidikan dan kebudayaan yang diterbitkan oleh Majelis Luhur Taman Siswa Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) perkembangan majalah Wasita (1928-1931), (2) gagasan pendidikan dan kebudayaan yang dimuat dalam majalah Wasita pada tahun 1928-1931, (3) isi berita-berita pendidikan secara umum dan pendidikan perempuan yang dimuat majalah Wasita pada tahun 1928-1931.

Skripsi ini menggunakan tahapan penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo, terdiri dari 5 tahap, yaitu: (1) pemilihan topik, didasari dua syarat yaitu kedekatan emosional dan kedekatan intelektual, (2) heuristik, mengumpulkan sumber, sumber penelitian didapatkan di Perpustakaan Nasional RI dan Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya, Taman Siswa. Sumber primer yang digunakan oleh peneliti adalah majalah Wasita, edisi Oktober 1928 sampai edisi Agustus 1931 (3) kritik sumber, peneliti melakukan kritik ekstern dan intren (4) interpretasi, peneliti menafsirkan fakta-fakta sejarah menjadi satu kesatuan (5) historiografi, peneliti melakukan penulisan sejarah, dengan menyajikan semua fakta dalam bentuk tulisan sejarah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Majalah Wasita terbit pertamakali pada tahun 1928 di Yogyakarta oleh Majelis Luhur Taman Siswa Yogyakarta. Isi majalah Wasita sebagian besar mengenai pendidikan dan kebudayaan. Pada tahun 1931 penerbitan majalah Wasita dipindahkan kepengurusannya ke Taman Siswa cabang Malang. Sementara Taman Siswa cabang Yogyakarta menerbitkan majalah Poesara. Majalah Wasita merupakan majalah yang tidak memihak pemerintah Kolonial Belanda, terbukti dari artikel yang mengungkapkan rasa kecewa terhadap kurangnya pendidikan pribumi. (2) Ki Hadjar Dewantara merumuskan tentang pendidikan nasional sebagai pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai budaya dari bangsanya, dan ditujukan untuk keperluan kehidupan anak dan bangsanya. Gagasan pendidikan perempuan mengulas pentingnya pendidikan dalam menjalankan kodratnya sebagai ibu, istri, dan bagian dari masyarakat. Gagasan kebudayaan banyak ditulis oleh Mr. Ali Sastroamidjojo. Gagasan kebudayaan mengulas tentang pemikiran bahasa yang digunakan sebagai komunikasi kebangsaan dan pemikiran tentang hukum adat dalam tradisi masyarakat Indonesia. (3) Berita-berita pendidikan dalam majalah Wasita memuat berita mulai dari sistem pendidikan kolonial hingga tumbuhnya sekolah-sekolah pribumi, sementara berita pendidikan perempuan memuat berita-berita tentang perkembangan Kongres Perempuan Indonesia pertama pada Desember 1928, di Yogyakarta.

Kata Kunci: Majalah Wasita, Ki Hadjar Dewantara, Taman Siswa, Pendidikan, Kebudayaan.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


RISALAH

Jurnal Elektronik Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Berisi artikel skripsi mahasiswa S1 Pendidikan Sejarah

Penanggung Jawab     :  Dr. Dyah Kumalasari

Pimpinan Redaksi       :  Dr.Aman, M.Pd

Anggota Redaksi        :  Alifi Nur Prasetio N. , M.Pd

Admin e-Jurnal            : Triyanto