Latihan interval dan HIIT untuk meningkatkan performa dan keseimbangan atlet balap sepeda mountainbike downhill

Faisal Arozi Ramadani, Widiyanto Widiyanto

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh latihan interval dan HIIT (2) pengaruh latihan HIIT, dan (3) perbedaan pengaruh latihan antara interval dan HIIT terhadap performance anaerobik dan keseimbangan pada atlet balap sepeda downhill mountainbike Yogyakarta. Penelitian ini adalah eksperimen, dengan desain Two Groups Pretest- Posttest Design. Sampel penelitian ini 12 atlet yang ditentukan dengan teknik total sampling. Instrumen untuk mengukur performance anaerobik adalah RAST (Running-based Anaerobic Sprint Test) dan untuk mengukur keseimbangan adalah strock stand. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Ada pengaruh latihan interval terhadap kemampuan anaerobik power dan keseimbangan pada atlet balap downhill mountainbike Yogyakarta. (2) Ada pengaruh latihan HIIT terhadap kemampuan performance anaerobik dan keseimbangan pada atlet balap downhill mountainbike di Yogyakarta. (3) Tidak terdapat perbedaan antara latihan interval dan HIIT terdadap performance anaerobik dan keseimbangan pada atlet balap downhill mountainbike Yogyakarta. Pengaruh latihan HIIT terhadap peningkatan performance anaerobik lebih lebih baik dilihat dari mean pretest latihan interval sebesar 419 dan keseimbangan sebesar 69,33 dan pretest mean kelompok latihan HIIT 56,8333 dan keseimbangan sebesar 62,76167 dan posttest nilai mean kelompok latihan interval 445,1667 keseimbangan sebesar 76,63167 dan mean kelompok HIIT sebesar sebesar 602 dan keseimbangan 76,285 dengan nilai signifikansi mean antara kelompok interval dan HIIT sebesar 147,8333.

 

Interval training and HIIT to improve performance and balance in downhill mountain bike cyclists

 

Abstract: This study aims to determine: (1) the effect of interval training and HIIT, (2) the effect of HIIT training, and (3) the difference in the effect of training between interval and HIIT on anaerobic performance and balance in Yogyakarta downhill mountain bike racing athletes. This research is an experiment with a Two Groups Pretest- Posttest Design. The sample of this study was 12 athletes determined by total sampling technique. The instrument to measure anaerobic performance is RAST (Running-based Anaerobic Sprint Test) and to measure balance is struck stand. The data analysis technique used is the t-test at a significant level α = 0.05. The results of the study are as follows. (1) There is an effect of interval training on anaerobic power and balance in Yogyakarta downhill mountain bike racing athletes. (2) There is an effect of HIIT training on anaerobic performance ability and balance in downhill mountain bike racing athletes in Yogyakarta. (3) There is no difference between interval training and HIIT on anaerobic performance and balance in Yogyakarta downhill mountain bike racing athletes. The effect of HIIT training on improving anaerobic performance is better, as seen from the pretest mean of interval training of 419 and balance of 69.33 and pretest mean of HIIT training group of 56.8333 and balance of 62.76167 and posttest mean value of interval training group of 445.1667 balance of 76.63167 and mean of HIIT group of 602 and balance of 76.285 with significance value of mean between interval and HIIT group of 147.8333.


Keywords


HIIT; Performa; Keseimbangan Atlet; Balap Sepeda; Downhill Mountainbike

Full Text:

Fulltext PDF

References


Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.

Bompa, T. O., & Haff, G. (2009). Periodization: Theory and methodology of training. Human Kinetics.

Fox, E. L., Bowers, R. W., Foss, M. L., & Fox, E. L. (1993). The physiological basis for exercise and sport. Brown & Benchmark Publishers. https://www.goodreads.com/book/show/2872497-the-physiological-basis-for-exercise-and-sport

Hairy, Y. (2001). Dasar-dasar dan kesehatan olahraga. Universutas Terbuka.

Harsono. (2017). Kepelatihan olahraga teori dan metodologi. PT. Remaja Rosdakarya.

Purba, P. H. (2016). Profil Kondisi fisik dan motivasi berprestasi atlet karate Sumut persiapan Pra-PON tahun 2015. Generasi Kampus, 9(1), 78–91. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gk/article/view/7418

Indrayana, B. (2012). Perbedaan pengaruh latihan interval training dan fartlek terhadap daya tahan kordiovaskuler pada atlet junior putra Teakwondo Wild Club Medan 2006/2007. Cerdas Sifa Pendidikan, 1(1).

Jansen, Clayne. R, Schulz, Bordon W., Bangerter, & Blauer L. (1989). Applied kinesiology and biomechanics. USA: Mc. Graw-Hill, Inc. 43.

Kafiz, L. (2014). American college of sport medicine. www.acsm.org.

Kolt, G.S. (2007). Physical therapies in sport and exercise 2nd edition. Churcill Livingstone.

Moniaga, V. (2013). Pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah penderita hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnal e-Biomedik. Volume 1, Nomor 2. 785-789.

Oiliveira, M., Leggate, M & Lesson, M. (2013). Effect of two weeks of high intensity interval training (hiit) on monocyte tlr2 and tlr4 expression in high sedentary men. International Journal of Exercise Science. Available on: http://www.intjexersci.com.

Mardhika, R., & Dimyati, D. (2015). Pengaruh latihan mental dan keyakinan diri terhadap keberhasilan tendangan penalti pemain sepak bola. Jurnal Keolahragaan, 3(1), 106 - 116. doi:https://doi.org/10.21831/jk.v3i1.4973

Permata, A. (2015). pelatihan interval intensitas tinggi lebih meningkatkan kebugaran fisik daripada senam aerobik high impact pada mahasiswa program studi D-III Fisioterapi Universitas Abdurrab. Tesis magister, tidak diterbitkan, Universitas Udayana, Bali.

Sajoto, M. (1998). Pembinaan kondisi fisik dalam olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tingkat Tinggi Objek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Smith, M.M., Sommer, A.J., Starkoff, B.E & Devor, S.T. (2013). Crossfit-based high intensity power training improves maximal aerobic fitness and body composition. Colombus-Ohio: The Ohio State University, Departement of Human Sciences.

Sugiyono. (2007). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suharno, H.P. (1993). Rencana program latihan. Direktorat Keolahragaan Ditjen Diklusepora.

Sukadiyanto. (2011). Pengantar teori dan metodologi melatih fisik. UNY Press.




DOI: https://doi.org/10.21831/jpok.v4i1.19263

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Faisal Arozi Ramadani, Widiyanto Widiyanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons
Jurnal Pedagogi Olahraga dan Kesehatan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pok/index.


View My Stats