PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS TANGAN MELALUI KETERAMPILAN MEMBUAT PAPER CLAY PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III SDLB DI SLB WIYATA DHARMA II TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

Dian Maya Puspitasari

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus tangan anak tunagrahita kategori sedang kelas III SDLB melalui keterampilan membuat paper clay di SLB Wiyata Dharma II Tempel, Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dilakukan dalam satu siklus yang terdiri dari 4 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 siswa tunagrahita kategori sedang kelas 3 SDLB di SLB Wiyata Dharma II Sleman Yogyakarta. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan motorik halus, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keterampilan membuat paper clay dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada siswa tunagrahita sedang kelas 3 SDLB. Peningkatan kemampuan motorik halus dapat dilihat dari siswa dalam menggunakan tangan untuk peningkatan kemampuan motorik halus siswa melalui kegiatan menggunting, menyobek, dan meremas kertas dengan baik. Subyek penelitian dapat melakukan gerak motorik halus secara cepat, dapat melakukan koordinasi mata dan tangan ketika melakukan gerak motorik halus dan dapat melakukan gerak motorik halus secara lentur selama pembuatan keterampilan paper clay. Peningkatan kemampuan motorik halus juga dapat dilihat dari perbandingan skor yang diperoleh sebelum dan sesudah membuat keterampilan paper clay. Perolehan skor pra tindakan pada ERN memperoleh skor 52 (kategori cukup), SPT memperoleh skor 50 (kategori cukup), SLM memperoleh skor 42 (kategori sedang), dan SYL memperoleh skor 36,5 (kategori sedang). Kemampuan motorik halus siswa tunagrahita sedang melalui keterampilan membuat paper clay mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus I. Peningkatan masing-masing siswa dapat dilihat dari skor (pasca tindakan I), ERN memperoleh skor 77 (kategori baik), SPT memperoleh skor 75 (kategori baik), SLM memperoleh skor 61,5 (kategori cukup), dan SYL memperoleh skor 58 (kategori cukup). Berdasarkan skor tes yang diperoleh semua siswa tunagrahita sedang kelas 3 SDLB dalam kemampuan motorik halus berada dalam kategori cukup dan sedang. Sehingga keempat subjek telah mencapai indikator keberhasilan.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal telah terindeks:

 

Flag Counter