UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)MELALUI KLINIK PELAYANAN PERIZINAN (KLIPPER)DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN KOTA YOGYAKARTA

Dian Rizky Arnandikka

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menjelaskan upaya peningkatan kualitas pelayanan IMB
melalui KLIPPER di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta. Penelitian ini meggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya peningkatan
kualitas pelayanan IMB di Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta melalui KLIPPER
dilihat dari tujuh dimensi peningkatan kualitas pelayanan Catherine De Vreye, cukup, namun belum optimal.
Kurang optimalnya upaya peningkatan kualitas pelayanan IMB melalui KLIPPER dikarenakan pada dimensi
Self-Esteem, Exceed Expectation, Recovery dan Improve masih terdapat beberapa indikator yang belum
dilakukan dengan baik. Faktor pendukung dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan IMB ini adalah (1)adanya anggaran yang mendukung kegiatan KLIPPER; (2)adanya koordinasi yang baik antar anggota tim
KLIPPER maupun antara tim KLIPPER dengan SKPD terkait. Sedangkan untuk faktor penghambat adalah
(1)terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dibidang IMB yang ada di Dinas Penanaman
Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta; (2)sarana dan prasarana pendukung kegiatan KLIPPER yang belum
memadai; (3)regulasi yang masih berubah-ubah dan tidak sejalan dengan peraturan yang satu dengan yang
lainnya yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan IMB; (4)serta kurangnya kemampuan masyarakat
dalam menggambar gambar rencana IMB.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, IMB, KLIPPER

Abstract
This research aims to understand and explain the quality improvement efforts of Building
Construction License services through KLIPPER in Investment and Licencing Office of Yogyakarta City.
This research used qualitative approach with descriptive method. The result showed that the quality
improvement efforts of Building Construction License services in Investment and Licencing Office of
Yogyakarta City through KLIPPER seen from Catherine De Vreye’s seven dimensions of quality services
improvement, adequate, but it was not optimal yet. It happen because there was yet some indicators that had
not done well in Self-Esteem, Exceed-Expectation, Recovery and Improve dimension. The supporting factors
of the quality improvement efforts of the Building Construction License services were the existence of : (1)supportive budget and; (2)good coordination neither between the member of KLIPPER team nor between
the KLIPPER team and related Regional Work Unit. Meanwhile, the inhibiting factors were the lack of: (1)qualified human resources in Building Construction License domain in Investment and Licencing Office of
Yogyakarta City; (2)supporting infratructures of KLIPPER; (3)regulation of the orientation in organizing
the Building Construction License; and (4)people abilities in illustrating the Building Construction License
plan.
KeyWords: Services Quallity, Building Construction License, KLIPPER


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v2i1.8903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




SUPPORTED BY:

 

 

INDEX BY:

on Progress