POLITICAL WILL PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DALAM KEBIJAKAN PENANGANAN KASUS STUNTING (TAHUN 2016-2020)

Desti Indriyani, Pandhu Yuanjaya, Pandhu Yuanjaya

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan political will yang dimiliki pemerintah daerah Kulon Progo dalam pelaksanaan kebijakan penanganan stunting pada tahun 2016-2020. Desain penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif dengan melakukan kajian secara deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah Kulon Progo belum menunjukkan political will yang kuat dalam penanganan kasus stunting tahun 2016- 2020. Tahun 2016 dan 2017, pemerintah Kulon Progo belum memiliki perhatian khusus untuk kasus stunting. Tindakan politik sebagai inisiatif pemerintah Kulon Progo pada tahun 2018 terbukti dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2018 untuk membentuk advokasi kebijakan stunting di tingkat daerah. Tahun 2018, pemerintah Kulon Progo membentuk Tim Penanganan Stunting sebagai upaya mobilisasi dukungan politik dari aktor multi-sektor. Hingga tahun 2020, pelaksanaan intervensi gizi masih terhambat oleh kurangnya sinergitas antar aktor serta penegakan hukum yang masih lemah. Alokasi anggaran untuk intervensi gizi yang disediakan juga masih kurang serta pelaksanaan intervensi masih memerlukan strategi yang lebih tepat.

Full Text:

PDF

References


Anisa, A. F., Darozat, A., Aliyudin, A., Maharani, A., Fauzan, A. I., Fahmi, B. A.,

Budiarti, C., Ratnasari, D., N, D. F., & Hamim, E. A. (2017). Permasalahan gizi

masyarakat dan upaya perbaikannya. Gizi Masyarakat, 40, 1–22.

Brinkerhoff, D. W. (2000). Assessing political will for anti-corruption efforts: An

analytic framework. Public Administration and Development, 20(3), 239–252.

https://doi.org/10.1002/1099-162X(200008)20:3<239::AID-PAD138>3.0.CO;2-3

Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Diterjemahkan oleh Achmad Fawaid. Pustaka Pelajar.

El Bushra, H. E. M., Yeneabat, A., Habtewold, B. W., & Bilail, O. H. (2019). Political

will : necessary but not sufficient for control of an outbreak of acute watery diarrhoea

in the. 8(1), 35–39. https://doi.org/10.15406/mojph.2019.08.00281

Hardani, Auliya, N. H., Andriani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F.,

Sukmana, D. J., Istiqomah, R. R., & Abadi, H. (2020). Metode Penelitian Kualitatif &

Kuantitatif. CV. Pustaka Ilmu Group.

Kemenkes RI. (2018a). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian

Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.

Kpundeh, S. . (1998). Political Will in Fighting Corruption, in Sahr, K. And Hors, I

(Eds), Corruption and Integrity Improvement Initiatives in Developing Countries.

NDP/OECD.

McKnight, A. (2018). Main barrier to tackling inequalities is lack of political will.

https://www.un.org/development/desa/en/news/social/main-barrier-to-tacklinginequalities-is-lack-of-political-will.html

Miles, & Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Press.

Pasaribu, R. M. (2015). SOLUSI DALAM MENGATASI MASALAH

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA. 1(2), 1–9.

Post, L. A., Raile, A. N. W., & Raile, E. D. (2010). Defining political will. Politics

and Policy, 38(4), 653–676. https://doi.org/10.1111/j.1747-1346.2010.00253.x

Saputri, R. A., & Tumangger, J. (2019). Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting Di

Indonesia. Journal of Political Issues, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.33019/jpi.v1i1.2

Zhuo, J., Hoekstra, E. J., Zhong, G., Liu, W., Zheng, Z., & Zhang, J. (2011).

Innovative use of surveillance data to harness political will to accelerate measles

elimination: Experience from Guangxi, China. Journal of Infectious Diseases,

(SUPPL. 1), 463–470. https://doi.org/10.1093/infdis/jir064




DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v8i4.21195

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




SUPPORTED BY:

 

 

INDEX BY:

on Progress