REHABILITASI SOSIAL GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS YOGYAKARTA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis rehabilitasi sosial dan mengetahui faktor penghambat dalam rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa rehabilitasi sosial gelandangan dan pengemis di Balai RSBKL Yogyakarta belum berjalan dengan optimal berdasarkan dari tahapan rehabilitasi sosial, yaitu tahap rehabilitasi, tahap resosialisasi dan tahap pembinaan lanjut. Hal tersebut dibuktikan dengan sedikitnya jumlah warga binaan yang dapat lolos dalam tahapan pembinaan lanjut. Adapun faktor penghambat yang muncul adalah human nature dari dalam diri warga binaan yang sulit dirubah, jumlah pekerja sosial yang kurang sebanding dengan jumlah warga binaan yang ada, peraturan yang mengatur gelandangan dan pengemis belum terlaksana secara optimal serta stigma negatif masyarakat terhadap gelandangan dan pengemis, sehingga tidak ada kemauan yang kuat dari dalam diri warga binaan untuk keluar dari zona menggelandang dan mengemis.
Kata Kunci: rehabilitasi sosial, gelandangan dan pengemis.
Full Text:
PDFReferences
Dahlan, Hanafi. (2008). Dinamika Anak Terlantar. Yogyakarta: B2P3KS Press.
Irawan, Dimas Dwi, 2013. Pengemis Undercover Rahaia Seputar Kehidupan Pengemis. Jakarta: Titik Media Publisher.
Karnadi & Sadiman A. K. 2014. Model Rehabilitasi Sosial Gelandangan Psikotik Berbasis Mayarakat: (Studi Kasus di Ponpes/Panti REHSOS Nurus Salam Sayung Demak. Jurnal at-Taqaddum, Vol. 6, No.2.
Moenir, H.A.S. 2000. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Soetomo, 2010. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widodo, Nurdin Dkk. 2012. Evaluasi Pelaksanaan Rehabilitas Sosial Pada Panti Sosial : Pembinaan Lanjut (After Care Services) Pasca Rehabilitas Sosial. Jakarta: P3KS Press (Anggota IKAPI).
Widayanti, Sri Yuni Murti. (2008). Efektivitas Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Nakal. Salatiga: Widyasari Press.
Yusuf, Munawir. (1996).Pendidikan Tunanetra Dewasa dan Pembinaan Karir. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik
Sutiyah. 2017. Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis Berbasis Kecakapan Hidup di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras (RSBKL) Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Dinardo, Donny. 2017. Peran Pekerja Sosial Dalam Program Rehabilitasi Wanita Rawan Sosial Ekonomi di Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Wanita Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Peraturan Menteri Sosial No 22 Tahun 2014 Tentang Standar Rehabilitasi Sosial Dengan Pendekatan Profesi Pekerjaan Sosial.
Departemen Sosial, RI, 2007. Standard Pelayanan Minimal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan
Pengemis. Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tunasosial, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.
BBRSBG Kartini Temanggung. 2016. Mendampingi Orang Tua dan
Penyandang Disabilitas Intelektual di Lingkungan Keluarga (Buku Pegangan Pendamping Program RSBK).
DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v4i2.19325
Refbacks
- There are currently no refbacks.
SUPPORTED BY:
INDEX BY:
on Progress