MANAJEMEN RISIKO SOSIAL PEMBANGUNAN BANDARA DI TEMON, KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA OLEH PT. ANGKASA PURA I

Bagus Sukma Pribadi

Abstract


Penelitian ini bertujuan memahami manajemen risiko sosial yang bersangkutan
dengan risiko pembebasan lahan milik warga dalam pembangunan bandara baru di
Temon, Kulon Progo oleh PT.Angkasa Pura I beserta hambatannya. Desain penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah Pimpinan
Proyek pembangunan bandara baru, Public Relation and Community Development serta
Legal and General Affair Departemen Head Proyek pembangunan bandara baru. Sedang
dari masyarakat yaitu warga Desa Jangkaran dan Glagah. Instrumen penelitian ialah
peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data dengan observasi terstruktur, wawancara
terstruktur dan juga dokumentasi. Triangulasi sumber dan waktu dipilih sebagai teknik uji
keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini melalui tiga tahap, yakni reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan untuk
melancarkan tujuannya membangun bandara yang baru, PT.Angkasa Pura I menghadapi
berbagai risiko. Salah satu risiko berat yang harus dihadapi oleh perusahaan ialah risiko
pembebasan tanah warga, yang diwarnai penolakan warga. Dalam rangka mengurangi
kerugian perusahaan secara ekonomi dan turunnya reputasi PT.Angkasa Pura I karena
adanya penolakan warga, maka PT.Angkasa Pura I melakukan manajemen risiko sosial
agar masyarakat setuju dengan pembangunan, sehingga melancarkan jalannya
pembangunan bandara baru. Risiko perubahan fungsi lahan yang menyebabkan alih
fungsi profesi dan risiko perpindahan tempat tinggal penduduk ditanggulangi dengan
dengan pemberian ganti rugi uang, tanah, saham, kesempatan bekerja, pengganti
pelepasan hak atas tanah, kompensasi masa tunggu, pengadaan perumahan dan
CSR/pelatihan untuk alih profesi. Risiko terisolasinya tempat bersejarah ditanggulangi
dengan sebisa mungkin menghindari terpotongnya situs bersejarah, namun situs stupa
Glagah terpotong akan dipindah ketempat yang layak, serta didirikannya kampung Jawa.
Kata kunci : manajemen risiko sosial, pembangunan, hambatan.




DOI: https://doi.org/10.21831/joppar.v1i1.1852

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




SUPPORTED BY:

 

 

INDEX BY:

on Progress