NASIONALISASI PABRIK GULA MOJO DI SRAGEN TAHUN 1950-1967

Romadhon Roba’i

Abstract


Pabrik gula merupakan sebuah industri besar di Indonesia yang telah di
bangun masa VOC. Pabrik gula terus mengalami perkembangan pada masa
Pemerintah Kolonial Belanda dan mengakibatkan gula menjadi salah satu
komoditas penting dalam kegiatan ekspor. Besarnya ekspor gula sangat
berpengaruh terhadap perekonomian Hindia Belanda hingga sampai pada masa
kemerdekaaan. Hal ini yang mengakibatkan pabrik gula menjadi sektor penting
yang menjadi bagian dari upaya nasionalisasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Perkembangan yang baik yang dialami oleh pabrik gula Mojo di Sragen terjadi
pada masa pengelolaan pihak Kolonial Belanda. Terjadinya depresi ekonomi
membuat keberadaan pabrik gula Mojo mengalami masalah dalam produksi dan
menjadi awal kemunduran pergulaan masa  pemerintahan Belanda. Namun
demikian pabrik gula masih menjadi sektor penting dalam perekonomian.
 Pada akhir tahun 1957 menjadi awal nasionalisasi perusahaan milik
Belanda yang ada di Indonesia. Hal ini  di awali dari kaum buruh yang berhasil
menduduki perusahaan Belanda yang berada di Jakarta. Tindakan nasionalisasi
yang dilakukan pemerintah memberi dampak bagi pabrik gula. Dampak yang
ditimbulkan berupa adanya perubahan sistem manajemen pabrik dan kemampuan
pekerja dalam menjalankan aktivitas produksi terutama yang berkaitan dengan
pemahaman tentang mesin penggiling. Setelah nasionalisasi, pabrik gula Mojo
berada dalam pengawasan pemerintah di bawah Menteri Pertanian. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kondisi pabrik gula mojo di sragen pada masa
pemerintahan Belanda dan setelah adanya nasionalisasi pemerintah.
 
Kata kunci: Nasionalisasi, Pabrik gula Mojo, Sragen.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.