DAMPAK SOSIAL EKONOMI TRANSPORTASI KERETA API YOGYAKARTA-PUNDONG TERHADAP MASYARAKAT KOTAGEDE TAHUN 1917-1942

Nanang Setiawan

Abstract


Kereta api menjadi alat transportasi penting pada masa Hindia Belanda. Mulanya transportasi kereta api memiliki fungsi sebagai angkutan barang komoditi dari daerah perkebunan menuju ke pelabuhan. Pembangunan jalur kereta api dimulai dari Semarang menuju Vorstenlanden, dengan pihak Nederlandsch Indische Spoorweg Maatscappij (NISM) sebagai perusahaan yang memegang konsesi jalur tersebut. Pembangunan jalur kereta api kemudian dilanjutkan ke pedalaman Yogyakarta, dengan rute Yogyakarta-Pasar Gede-Pundong. Jalur kereta api Yogyakarta-Pasar Gede-Pundong sebagai pengembangan jalur Semarang- Vorstenlanden yang semula dipergunakan mempercepat pengangkutan hasil komoditi ke pelabuhan, ternyata telah berkembang sebagai pendukung perubahan sosial ekonomi pada masyarakat Kotagede. Berdirinya Stasiun Pasar Gede sebagai wujud adanya perhatian pemerintah terhadap wilayah tersebut, yang terkenal dengan wilayah bekas kerajaan, industri kerajinan, dan perdagangan pribumi. Stasiun digunakan sebagai tempat naik dan turunnya penumpang kereta api yang ingin berkunjung atau melaksanakan transaksi jual beli di wilayah tersebut. Sebagai lokasi bekas Kerajaan Mataram Islam dengan berbagai fasilitas yang ada dan berkembangnya Industri kerajinan, berkorelasi dengan jumlah pengunjung ke wilayah tersebut sebagai bentuk respon positif masyarakat terhadap keberadaan transportasi kereta api.

 

Kata kunci: Transportasi, Kereta api, Kotagede.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.