PERANAN SUB WEHRKREISE 101 YOGYAKARTA DALAM PERANG KEMERDEKAAN INDONESIA KEDUA (1948-1949)

Swastika Niken Pratiwi

Abstract


ABSTRAK
PERANAN SUB WEHRKREISE 101 YOGYAKARTA DALAM PERANG KEMERDEKAAN INDONESIA KEDUA (1948-1949)
Oleh :
Swastika Niken Pratiwi
11407144001
Pada Agresi Militer Belanda yang kedua, dibentuklah sebuah pertahanan militer yang disebut pertahanan Wehrkreise yang mengharuskan adanya perang gerilya atau perang rakyat semesta dan dibagi menjadi Sub Wehrkreise. Pembagian SWK menjadi tujuh sub, yaitu SWK 101, SWK 102, SWK 103A, SWK 103, SWK 104, SWK 105, dan SWK 106. SWK 101 merupakan sub yang berada dalam Kota Yogyakarta. Dalam tugas dan fungsinya, SWK 101 mempunyai peran penting dalam Perang Kemerdekaan Indonesia kedua ini, yaitu sebagai pasukan pemberi informasi kekuatan Belanda di dalam kota. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui peranan penting apa saja yang dilakukan oleh pasukan SWK 101 pada perang kemerdekaan kedua pada tahun 1948-1949.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis yang terdiri dari empat tahap. Pertama, heuristik yang merupakan tahap pengumpulan data atau sumber sejarah yang sesuai dan relevan. Kedua, kritik sumber yang merupakan tahap pengkajian data atau sumber dari segi kredibilitas dan otentisitas. Ketiga, penafsiran yaitu dengan mencari keterkaitan makna hubungan antara fakta-fakta yang telah diperoleh sehingga lebih bermakna. Keempat, penulisan yang disusun secara ilmiah yang dapat disimpulkan secara kronologis dan berkesinambungan dalam bentuk karya sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saat terjadinya agresi militer, rakyat Yogyakarta ikut berjuang secara sukarela dan membantu gerilyawan dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda. Peranan dari pasukan SWK 101 Yogyakarta sangat penting dan berpengaruh besar pada perang kemerdekaan kedua tahun 1948-1949. Pasukan SWK 101 Yogyakarta bertugas sebagai spionase intelijen dalam kota yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi tentara Belanda di dalam kota. Selain itu, pasukan SWK 101 bertugas untuk mancari perbekalan untuk para pasukan gerilya yang lainnya. Pasukan SWK 101 terbagi menjadi 6 sektor, yang masing-masing sektor ditugaskan untuk merebut kekuasaan tentara Belanda pada tiap-tiap posnya. Di dalam kantong pertahanan kota Yogyakarta pun dibentuk dapur umum, dan palang merah atau pos kesehatan bagi para pasukan gerilya. Dalam melakukan perlawanannya pasukan SWK 101 melakukan aksi bawah tanah yang berkantong di dalam kota. Melakukan perlawanan dan penyerangan terhadap tentara Belanda di dalam maupun di luar kota Yogyakarta.


Full Text:

PDF PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.