Implementasi Semboyan Trisakti Dalam Bidang Kebudayaan Melalui Lokananta 1956-1965

Maria M.R Fernandez

Abstract


ABSTRAK
Implementasi Semboyan Trisakti Dalam Bidang Kebudayaan Melalui Lokananta 1956-1965
Oleh: Maria M.R Fernandez
10407141011


Semboyan Trisakti adalah prinsip pembangunan yang menekankan kemandirian negara pada tiga sektor utama, yakni politik, ekonomi, dan kebudayaan. Khusus dalam bidang kebudayaan, teknologi radio menjadi sangat penting untuk mengembangkan dan mempublikasikan produk kebudayaan berupa lagu-lagu daerah yang sangat beragam di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah mendirikan Pabrik Piringan Hitam Lokananta pada 29 Oktober 1956 yang berfungsi untuk mencetak piringan hitam yang berisi lagu-lagu daerah dan perjuangan guna memenuhi kebutuhan penyiaran Radio Republik Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pendirian dan kinerja Pabrik Piringan Hitam hingga menjadi Perusahaan Negara Lokananta pada tahun 1961.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah kritis yang terdiri atas empat tahap. Pertama, heuristik merupakan tahap pengumpulan sumber yang sesuai, baik sumber primer maupun sekunder. Kedua, kritik sumber yang terdiri
dari dua tahap yaitu kritik ekstern dan kritik intern, dengan maksud untuk memperoleh autentisitas dan kredibilitas. Tahap ketiga berupa interpretasi yang digunakan untuk melihat keterkaitan antara data-data dari sumber yang diitemukan. Keempat, penulisan atau historiografi dilakukan untuk merangkai data-data dari sumber yang sudah ditemukan tersebut ke dalam sebuah karya tulis sejarah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lokananta dibangun sebagai perwujudan semboyan Trisakti dalam bidang kebudayaan yang bertujuan untuk membentuk identitas bangsa Indonesia. Pabrik Piringan Hitam Lokananta terbukti
mampu mempermudah proses publikasi lagu-lagu lokal Indonesia dan membuatnya menjadi lebih populer di masyarakat. Lokananta memiliki peranan yang sangat besar dalam mengembangkan karya-karya musik daerah di Indonesia. Karya musik lokal menjadi semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia sendiri maupun masyarakat internasional. Lembaga ini juga memberikan kesempatan yang besar bagi musisi-musisi tradisional untuk merekam dan mempublikasikan karya musik mereka. Dengan demikian identitas budaya Indonesia dalam bidang musik menjadi lebih dikenal secara luas.


Full Text:

PDF PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.