TRANSFORMASI BIROKRASI BANYUMAS TAHUN 1830-1835

Renita Mustika Kumalasari

Abstract


Banyumas merupakan wilayah bawahan kerajaan-kerajaan besar di tanah Jawa
seperti Pajang, Demak, dan Mataram. Setelah Mataram terbagi menjadi dua bagian,
Banyumas masuk sebagai wilayah Kasunanan Surakarta dan berstatus sebagai wilayah
Mancanegara Kilen. Birokrasi di Banyumas menyesuaikan dengan birokrasi Kasunanan
Surakarta yang memiliki ciri birokrasi patrimonial. Ketika Perang Diponegoro tengah
berkecamuk, wilayah ini menjadi salah satu titik medan perang. Oleh karena itu,
pemerintah Hindia Belanda menganggap wilayah ini perlu berada dibawah pengawasan
Belanda secara langsung. Setelah diambil alih pemerintahan Hindia Belanda, Banyumas
kemudian diubah menjadi Karesidenan Banyumas dengan birokrasi yang menyesuaikan
dengan pemerintahan Hindia Belanda. Birokrasi di Banyumas kemudian mulai diubah
menjadi birokrasi tipe rasional, meskipun masih ada percampuran dengan birokrasi
patrimonial. Pembentukan Karesidenan Banyumas berdampak pada perubahan birokrasi
pemerintahan Banyumas, perkembangan jalur transportasi, dan perkembangan sosial
ekonomi masyarakat di Banyumas.

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.