Perdebatan Diskursif Dan Demokratisasi (Komunikasi Pengguna Instagram Pada Masa Pilpres 2019)

Jihan Arrifa Mawaddah, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Benni Setiawan, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Untuk menganalisis sejauh mana komunikasi antar pengguna Instagram dalam menanggapi isu politik pada Pilpres 2019. 2) Untuk mendeskripsikan bagaimana dampak perdebatan diskursif di Instagram pada demokratisasi digital di Indonesia. Penelitian ini menggunakan menggunakan jenis penelitian analisis konten dengan pendekatan metode kualitatif. Objek penelitian yang dipilih ialah Instagram dari akun @ranahpolitik dan @duniapolitics. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis mendalam, mendefinisikan serta menyimpulkan makna dan simbol-simbol dari postingan Instagram @ranahpolitik dan @duniapolitics sebagai sumber data primer. Analisis data menggunakan teknik analisis deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa;1) Komunikasi pengguna Instagram dalam menghadapi isu olitik pada masa Pilpres 2019 juga berdampak bagi realitas sosial yang menyebabkan masyarakat menjadi terpecah belah. Hal ini disebabkan minimnya literasi oleh pengguna media sosial sehingga mereka tidak dapat melawan derasnya arus informasi yang sangat banyak dan dari berbagai sumber. 2) Demokratisasi di ranah digital sangat berdampak bagi kerukunan bangsa Indonesia. New media menjadi tantangan baru untuk sistem demokrasi saat ini. Contoh perdebatan diskursif yang ditemui pada akun @ranahpolitik dan @duniapolitics di postingan yang terkait dengan salah satu kubu Capres entah 01 atau 02 dapat berdampak negatif bagi kestabilan dan kerukunan bangsa Indonesia. Penyebab perdebatan berasal dari komentar yang provokatif dan postingan yang ambigu.

 Abstract

This research aims to; 1) To analyze the extent of communication between Instagram users in responding to political issues in the 2019 Presidential Election. 2) To describe how the impact of the discursive debate on Instagram on digital democratization in Indonesia. This research uses content analysis research with a qualitative method approach. The research object chosen was Instagram from the @ranahpolitik and @duniapolitics accounts. Data collection techniques used are in-depth analysis, defining and inferring the meanings and symbols of Instagram @ranahpolitik and @duniapolitics as primary data sources. Data analysis uses deductive analysis techniques. The results showed that; 1) Instagram  user communication in dealing with political issues during the 2019 Presidential Election also had  an impact on social reality which caused the community to become divided. This is due to the lack of literacy by social media users so that they cannot resist the swift flow of information that is very much and from various sources. 2) Democratization in the digital sphere greatly impacts the harmony of the Indonesian people. New media is a new challenge for the current democratic system. Examples of discursive debates encountered on the @ranahpolitik and @duniapolitics accounts in posts related to one of the Presidential candidates either 01 or 02 can have a negative impact on the stability and harmony of the Indonesian nation. The cause of the debate stems from provocative comments and ambiguous posts.


Keywords


diskursif, demokrasi, demokratisasi, instagram, pilpres 2019

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v3i2.16842

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jihan Arrifa Mawaddah, Benni Setiawan

 

Creative Commons License

Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.

View My Stats