IMPLEMENTASI APLIKASI TAPROSE TEMANKU HUMAS KOMINFO KABUPATEN TIBAN

Early Azza Bening Brillianti, Universitas Negeri Yogyakarta
Pratiwi Wahyu Widiarti, Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi aplikasi TapRose Temanku Humas Kominfo  Kabupaten Tuban  dan  mengetahui  hambatan  yang  dihadapi  Dinas  Kominfo  Kabupaten Tuban dalam merealisasikan kebijakan publik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tuban, KA. Seksi Layanan Informasi Publik, KA. Seksi Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan TIK. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi   sumber.   Analisis   data   menggunakan   Model   Miles   &   Huberman   yang   meliputi, pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Implementasi aplikasi TapRose Temanku meliputi, a) komunikasi, proses komunikasi mulai dari proses transmisi pesan, hingga bagaimana tahap koordinasi di setiap tingkatan birokrasi dapat dikatakan berjalan lancar, namun proses komunikasi kepada masyarakat belum berjalan optimal,  sehingga  pesan  komunikasi  belum  sepenuhnya  tersampaikan  karena  kurangnya sosialisasi kepada masyarakat, b) sumber daya manusia yang dimiliki Dinas Kominfo sudah memadai baik secara kuantitas dan kualitas, sedangkan sumber daya finansial masih kurang memadai dikarenakan belum adanya anggaran khusus terkait aplikasi TapRose, c) disposisi atau komitmen pelaksana perlu ditingkatkan lagi karena masih banyaknya OPD yang lamban dalam menanggapi aduan yang masuk, d) struktur birokrasi dalam melaksanakan dan pembagian tugas antar bagian sudah jelas dan sesuai dengan SOP yang ada.2) Hambatan dalam implementasi aplikasi TapRose Temanku, yaitu kurang tanggapnya admin dalam merespon aduan yang masuk dikarenakan adanya admin OPD yang resign dan tidak ada yang menggantikan tugas admin yang kosong. Serta tantangan dalam implementasi aplikasi TapRose, masyarakat yang belum terbiasa menggunakan aplikasi sebagai media aduan resmi dari pemerintah.

Kata kunci: Implementasi, Kebijakan, Aplikasi TapRose Temanku, Dinas Kominfo Kabupaten Tuban.

ABSTRACT

This study aims: 1) to find out the implementation of the “TapRose Temanku” application in the Public Relations division, Communication and Informatics Office of Tuban Regency, and 2) to find out the obstacles faced by Communication and Informatics Office of Tuban Regency in realizing public policies. This study used descriptive method with a qualitative approach. In determining the informants, researcher uses purposive sampling techniques. Informants of this research were the Regional Secretary of Tuban Regency, Head of the Communication and Information Office of Tuban Regency, KA. Public Information Services Section, KA. ICT Sector Empowerment and Development Section. Data collection techniques using interviews. Then checking the validity of the data is done by triangulating the source. In addition, the analysis data used in this study is Miles & Huberman Model which includes data collection, data reduction, data display, and drawing conclusions. The results showed: 1) a communication, communication process starts from the message transmission process, to how the coordination stage at each level of the bureaucracy can be said to run smoothly, but the process of communication to the community has not been running optimally so the communication message has not been fully conveyed due to lack of socialization to the community, b) the Human Resources owned by the Communication and Informatics Office of Tuban Regency in quantity and quality is adequate, meanwhile the Financial Resources still inadequate due to  the  lack  of  a  specific  budget  related  to  the  application,  c)  disposition  or  commitment  of implementers need to be increased because there are still many OPDs who are slow in responding to complaints, d) The bureaucratic structure in the implementation and division of task is clear and accordance with the SOP. 2) The obstacle in the implementation of the “TapRose Temanku” application is the lack of responsiveness of the admin in responding the complaints which is due to the OPD admin resigning and no temporary admin replacement. As well as challenges in implementation of the “TapRose” application, people who are not accustomed to using the application as an official complaint media from the government.

Keywords:   Implementation,   Policy,   “TapRose   Temanku”   Application,   Communication   and Informatics Office of Tuban Regency


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/lektur.v3i1.16823

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Early Azza Bening Brillianti, Pratiwi Wahyu Widiarti

 

Creative Commons License

Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi is published by Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55281 and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) license.

View My Stats