PERILAKU AGRESI ANAK KORBAN PERCERAIAN DI SMP N 2 KUTOWINANGUN

Ayatul Hikmah Barotuttaqiyah

Abstract


Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku agresi anak korban perceraian di SMP Negeri 2 Kutowinangun. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus. Peneliti memilih subjek penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah tiga orang. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk agresi yang ditunjukan oleh ketiga subjek adalah agresi fisik, agresi verbal, agresi kemarahan dan agresi kebencian. Faktor yang mempengaruhi perilaku agresi anak korban perceraian yaitu frustasi, provokasi, perilaku agresif yang dipelajari, perilaku agresif karena balas dendam dan penguatan eksternal.

 

Kata Kunci: Perilaku Agresi, Perceraian, Bimbingan dan Konseling, Remaja

 

Abstract

This research has a purpose to find out how the aggression behavior of child victims of divorce in Junior High School 2 Kutowinangun. This research uses case study qualitative research. Researchers chose the subject of the study by using a purposive sampling technique which amounted to three people. Methods of data collection using interviews and observation. The results showed that the form of aggression shown by the three subjects was physical aggression, verbal aggression, anger aggression and hate aggression. As well as factors that influenced the aggressive behavior of the three subjects, namely frustration, provocation, learned aggressive behavior, aggressive behavior due to revenge, and external reinforcement.

 

Keywords: Aggression Behavior, Divorce, Guidance and Gouncelling, Teeneger


Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen penelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Asriandari, Eka. (2015). Resiliensi remaja korban perceraian orangtua. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Baron, R.A., dan Byrne, D. (2005). Psikologi sosial. Jilid 2. Edisi kesepuluh. Alih Bahasa: Ratna Djuwita. Jakarta: Erlangga.

Bukhori, Baidi. (2008). Zikir al-Asma’ al-Husna: solusi atas problem agresivitas remaja. Semarang: Syiar Media Publising.

Cresswel, J. W. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar.

Dagun, Save M. (2013). Psikologi keluarga: peranan ayah dalam keluarga. Jakarta:Rineka Cipta.

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2009). Teori dan karakteristik agresif. Malang: UMM Press.

Jannah, Miftahul. (2017). Perceraian tinggi ada 200 janda baru di kebumen setiap bulannya. Kebumen Express. Kebumen. (01/2018)

Jimerson, S. R., Caldwell, R., Chase, M. & Savarnejad, A, (2002). Conduct disorder. Santa Barbara: University of California.

Moleong, Lexy J. (2010). Metode penelitian kualitatif 2. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Papalia, D. E., Old s, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development perkembangan manusia. Jakarta: Salemba Humanika.

Prabowo, Andhika. (2015). Tiap tahun 12.000 perceraian terjadi di jateng. Sindonews. Jakarta. (04/2018)

Prayitno, E. (2006). Psikologi perkembangan remaja. Padang: Angkasa Raya.

Raditya, Aldo. (2017). Peningkatan angka perceraian tinggi terjadi di indonesia. Jakarta: Merdeka.com. (01/2018)

Republik Indonesia. (1974). Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perceraian. Sekretariat Negara. Jakarta.

Reyna, C., Ivacevich, M. G. L., Sanchez, A., & Brussino, S. (2011). The buss-perry agression questionaire: qonstruct validity an gender invariance among argentinean adolescents international journal of psychological research. No. 2 Volume 4.

Sugiyono. (2016). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: CV Alfabeta.

Suharmini, Tin. (2009). Psikologi anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta : Kanwa Publisisher.

Susantyo, Badrun. (2011). Memahami perilaku agresif. Vol 6, no 3.

Sutanti, N. (2020). Understanding congruence in person-centred counselling practice: A trainee counsellor’s perspective. ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling, 1(2).

Willis, S. S. (2009). Konseling keluarga : family counseling jilid: 2. Bandung : Alfabeta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.