Jurnal Elemen Kimia
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elemen
<table cellpadding="2"><tbody align="top"><tr><td width="100px"> </td><td> </td></tr><tr><td>Online ISSN</td><td>3032-4483</td></tr><tr><td>DOI Prefix</td><td>10.21831 by <img src="http://ijain.org/public/site/images/apranolo/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" height="14" /></td></tr><tr><td>Editor in Chief</td><td>Dr. Dra. Retno Arianingrum, M.Si.</td></tr><tr><td>Publisher</td><td><p align="justify">Universitas Negeri Yogyakarta</p></td></tr><tr><td>Frequency</td><td>2 issues per year: April & October</td></tr><tr><td valign="top">Description</td><td><p align="justify"><strong>Jurnal Elemen Kimia</strong> adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Prodi Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal ini menerbitkan artikel hasil penelitian di bidang kimia dan terapannya, dua kali dalam setahun pada April dan Oktober. Ruang lingkup jurnal ini meliputi seluruh bidang kimia dan aplikasinya, termasuk kimia teoritis, studi kimia lingkungan, anorganik, organik, kimia fisika, kimia analitik dan biokimia.</p></td></tr></tbody></table><table cellpadding="2"><tbody align="top"><tr><td width="100px"><p> Citation Analysis</p></td><td> </td></tr></tbody></table>Universitas Negeri Yogyakartaen-USJurnal Elemen KimiaPENGARUH ION LOGAM Zn2+ DALAM BENTUK SENYAWA ZnSO4 TERHADAP AKTIVITAS ENZIM α-AMILASE
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elemen/article/view/20659
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum aktivitas enzim α-amilase dengan substrat pati kentang yang meliputi waktu inkubasi, pH, suhu, konsentrasi substrat, dan konsentrasi enzim, serta untuk mengetahui pengaruh penambahan ion logam Zn<sup>2+</sup> dalam bentuk senyawa ZnSO<sub>4</sub> dalam berbagai variasi konsentrasi terhadap aktivitas enzim α-amilase dengan substrat pati kentang pada kondisi optimum. Penentuan aktivitas enzim α-amilase dengan substrat pati kentang dilakukan dengan menggunakan metode Bailey. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan membandingkan aktivitas enzim α-amilase dengan dan tanpa penambahan ion logam Zn<sup>2+</sup> pada kondisi optimum. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi optimum enzim α-amilase pada waktu inkubasi 20 menit, pH 7, suhu 42˚C, konsentrasi substrat 25 mg/mL, dan konsentrasi enzim 20 mg/mL. Aktivitas enzim α-amilase pada kondisi optimum yaitu 0,01141 mg/mL/menit dan aktivitas enzim α-amilase dengan penambahan ZnSO<sub>4</sub> pada konsentrasi 0,02 M; 0,04 M; 0,06 M; 0,08 M; dan 0,1 M berturut-turut sebesar 0,0176 mg/mL/menit; 0,0429 mg/mL/menit; -0,0022 mg/mL/menit; -0.0012 mg/mL/menit; dan -0,0002 mg/mL/menit. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ion logam Zn<sup>2+</sup> berperan sebagai aktivator dan inhibitor.</p>Fadilla Panca SyaputriDas Salirawati
Copyright (c) 2024 Jurnal Elemen Kimia
2024-01-122024-01-128117Efektivitas Pengurangan Mikroplastik dalam Limbah Masker secara Elektrokoagulasi dengan Elektroda Kombinasi Al-Fe-Al
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elemen/article/view/19225
<p>Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakter gugus fungsi masker bedah medis sebelum dan sesudah pelepasan mikroplastik, karakter flok ditinjau dari gugus fungsi dan kenampakan butiran flok dan pengaruh volume Na2SO4 0,01 M, pH dan waktu elektrokoagulasi terhadap efektivitas pengurangan konsentrasi mikroplastik dalam limbah masker bedah medis. Sampel penelitian ini adalah limbah masker bedah medis yang diambil mikroplastiknya dengan cara direndam dalam <em>aquabidest </em>selama ± 50 hari. Identifikasi mikroplastik dengan menganalisis spektrum FTIR. Elektrokoagulasi menggunakan elektroda Al-Fe-Al, arus 2,5 A dan jarak antar elektroda 2 cm dengan variasi volume Na2SO4 0,01 M, pH larutan dan waktu elektrokoagulasi. Efektivitas pengurangan konsentrasi mikroplastik setiap variasi dihitung dengan membandingkan jumlah serat sebelum dan sesudah elektrokoagulasi. Morfologi flok ditentukan dengan menganalisis kenampakan permukaan flok menggunakan SEM dan gugus fungsi flok menggunakan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakterisasi menggunakan FTIR masker medis sebelum dan sesudah pelepasan mikroplastik serta flok terdapat gugus fungsi yang sama yaitu pada bilangan gelombang 611 cm<sup>-1</sup> menunjukkan adanya serapan vibrasi fenil yang memperlihatkan bahwa terkandung monomer polipropilena (PP) dan bilangan gelombang 1165 cm<sup>-1</sup> menunjukkan adanya gugus C-Cl yang memperlihatkan bahwa terkandung monomer polivinil klorida (PVC). Hasil SEM menunjukkan bahwa flok berbentuk serbuk berwarna putih dengan butiran flok renggang dan tidak kompak. Volume Na2SO4 0,01 M optimum 1 mL, pH optimum 6 dan waktu elektrokoagulasi optimum 4 jam dengan efektivitas pengurangan konsentrasi mikroplastik dalam limbah masker bedah medis sama yaitu 87,5%.</p>Anggie RachmadianaRegina Tutik Padmaningrum
Copyright (c) 2024 Jurnal Elemen Kimia
2024-01-122024-01-1281816STUDI FAKTOR pH PADA ADSORPSI KATION Ca(II) OLEH SILIKA TERMODIFIKASI SULFONAT
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elemen/article/view/1493
Silika memiliki luas permukaan spesifik tinggi dan gugus hidroksil yang reaktif, menjadikan silika berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pengemban kation yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH pada sifat adsorpsi kation Ca(II) oleh silika termodifikasi sulfonat dan silika non modifikasi.<br />Subjek dari penelitian ini adalah silika dan silika termodifikasi sulfonat. Objek dari penelitian ini adalah daya adsorpsi logam Ca(II) oleh silika termodifikasi sulfonat maupun silika non modifikasi. Data dikumpulkan melalui eksperimen adsorpsi, di mana 0,2 gram silika hasil sintesis dilarutkan dalam 20 mL larutan yang berisi Ca2+ 0,001 M, dan diaduk selama waktu kesetimbangan, yaitu 1 jam. pH suspensi divariasi dengan variasi pH yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Sampel yang telah diaduk kemudian di centrifuge, diambil sentrifugatnya dan diukur konsentrasi logam Ca(II) sisa dalam larutan dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS).<br />Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sintesis silika termodifikasi sulfonat berhasil dilakukan dengan ciri-ciri, hilangnya gugus –SH pada panjang gelombang 2569,18 cm-1 dan naiknya intensitas pada daerah bilangan gelombang 3451,57 cm-1 yang meningkat dari 4,215 menjadi 20,380. Semakin tinggi pH semakin besar daya adsorpsi Ca2+ oleh silika maupun silika termodifiasi sulfonat. pH yang baik untuk adsorpsi Ca2+ oleh silika atau silika termodifikasi sulfonat terdapat pada pH 7. Pada pH 7, silika mampu menjerap Ca2+ sebanyak 71% dan silika termodifikasi sulfonat menjerap Ca2+ 82,6%.Adlina Amalia Adlina AmaliaErfan Priyambodo Erfan Priyambodo
Copyright (c) 2024 Jurnal Kimia Dasar
2024-01-122024-01-12811723PENGARUH POTENSIAL LISTRIK TERHADAP PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK SECARA ELEKTROKOAGULASI DENGAN SEL Al-Al
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elemen/article/view/20660
<p>Berkembangnya industri batik ini disamping membawa keuntungan bagi masyarakat, ternyata juga membawa dampak yang kurang menguntungkan bagi lingkungan sekitar, terutama bagi perairan. Pencemaran air terjadi karena ada sebagian pabrik yang tidak memperdulikan bahan sisa proses produksi yang berupa limbah untuk diolah secara sempurna pada Unit Pengelolan Limbah (UPL), sehingga bahan buangan masih mengandung senyawa yang bersifat toksik (senyawa beracun) dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan limbah batik secara baik sebelum limbah dibuang ke lingkungan. Penelitian dengan menerapkan Metode Elektrokoagulasi dipilih untuk mengetahui pengaruh potensial listrik serta parameter pH, TSS, TDS dan Krom Total terhadap pengolahan limbah cair industri batik secara elektrokoagulasi dengan sel Al-Al.</p>Sari Rosiati Nur KhasanahPutri Suryani Nur AtiqahPuspitaningsih Puspitaningsih
Copyright (c) 2024 Jurnal Elemen Kimia
2024-01-122024-01-12812427BIOCHAR ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) SEBAGAI ADSORBEN ION TEMBAGA (Cu) PADA LIMBAH KERAJINAN PERAK
https://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elemen/article/view/20661
<p>Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik, massa, dan waktu kontak terbaik penurunan kadar ion Cu pada limbah cair kerajinan perak, serta pola isoterm adsorpsi menggunakan adsorben <em>biochar</em> eceng gondok (<em>Eichhornia crassipes</em>). Batang<em> </em>eceng gondok dikarbonisasi menggunakan <em>furnace</em> dengan suhu 400<sup> o</sup>C selama 1 jam. <em>Biochar </em>eceng gondok diaktivasi menggunakan larutan HCl 0,5 M. Kemudian biochar dikarakterisasi kadar abu, kadar air, dan luas permukaannya. Luas permukaan <em>biochar</em> diuji dengan menggunakan <em>Surface Area Analyzer</em> (SAA) baik <em>biochar</em> tanpa aktivasi dan dengan aktivasi. Proses adsorpsi dilakukan dengan mengontakkan <em>biochar</em> dengan limbah cair. Analisis kandungan logam Cu diketahui menggunakan instrumen <em>Atomic Absorption Spectrophotometer </em>(AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben <em>biochar</em> batang eceng gondok teraktivasi memiliki kadar air 5,36% dan kadar abu sebesar 6,09%. Luas permukaan tanpa aktivasi yaitu 2,50712 m<sup>2</sup>/g dan teraktivasi yaitu 7,04196 m<sup>2</sup>/g. Proses adsorpsi dalam limbah sintetik diperoleh massa <em>biochar</em> terbaik yaitu 1 gram dan waktu kontak 90 menit. Adsorpsi pada limbah cair industri kerajinan perak diperoleh rata-rata penurunan konsentrasi logam tembaga sebesar 52,151 ppm dan rata-rata % teradsorpsi sebesar 63,64%. Proses adsorpsi ini mengikuti pola isoterm adsorpsi Langmuir dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9997.</p>Sunarto SunartoFebi Kurnia Sari
Copyright (c) 2024 Jurnal Elemen Kimia
2024-01-122024-01-12812840