PERKEMBANGAN KERAJINAN TENUN SONGKET KERE’ ALANG DUSUN SENAMPAR, SEBEWE, MOYO UTARA, SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2015

Arum Kusumastuti

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan perkembangan motif kain tenun songket yang ada di Dusun
Senampar antara tahun 2010-2015; (2) Mendeskripsikan perkembangan warna kain tenun songket yang ada di Dusun
Senampar antara tahun 2010-2015; (3) Mendeskripsikan perkembangan warna kain tenun songket yang ada di Dusun
Senampar antara tahun 2010-2015; (4) Mendeskripsikan penerapan motif kere’ alang pada pakaian adat Sumbawa; dan
(5) Mendeskripsikan faktor penghambat dan faktor pendukung dalam pelestarian kerajinan tenun songket di Dusun
Senampar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik analisis kualitatif induktif. Keabsahan data diperoleh melalui teknik
triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan tenun songket di Dusun Senampar sebagai berikut. 1)
Pada tahun 2010 hingga tahun 2015 terdapat penambahan 6 motif baru, diantaranya adalah motif kemang satange beru,
motif bintang kesawir, motif  lasuji kemang sasir, motif cepa’ beru, dan motif  jajar kemang baleno yang mana semua
motifnya tetap menggunakan bentuk geometris. 2) Warna yang dihasilkan mulai beragam dengan penggunaan benang
buatan pabrik. Semula hanya menghasilkan warna merah dan warna hitam saja melalui pewarnaan alami.
Perkembangannya saat ini penenun menggunakan warna-warna cerah seperti biru, orange, dan ungu sesuai dengan minat
konsumen. 3)  kere’ alang memiliki tiga fungsi utama yaitu, sebagai media pengobatan, sebagai ciri status sosial, dan
digunakan saat upacara daur hidup. Namun saat ini hanya berfungsi untuk upacara daur hidup dan benda pakai. 4) Faktor
pendukungnya terdapat pada usaha pemerintah daerah yang memberikan bantuan berupa modal dan bahan baku kepada
pengrajin tenun yang ada di Dusun Senampar. Sayangnya minat generasi muda saat ini yang enggan untuk belajar
menenun menjadi faktor penghambat dalam perkembangannya. 5) Kere’ alang dapat diterapkan dan difungsikan sebagai
pelengkap busana adat seperti diantaranya pada pangkenang lonas pabite, pangkenang lonas panempu, dan pangkenang
rama nempu.
 
Kata Kunci: Perkembangan, tenun songket, Dusun Senampar

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.