DEKONSTRUKSI FEMININITAS TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL SEPERTI DENDAM RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS KARYA EKA KURNIAWAN

Vinna Wardhani, Wiyatmi Wiyatmi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) konstruksi femininitas tokoh perempuan dan (2) wujud dekonstruksi femininitas tokoh perempuan dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan. Sumber data penelitian ini adalah novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan. Penelitian ini difokuskan pada konstruksi femininitas tokoh perempuan dan wujud dekonstruksi femininitas tokoh perempuan dalam novel tersebut. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas, reliabilitas, dan penafsiran berulang (inter-rater). Data dianalisis dengan teknik analisis yang meliputi reduksi data, penampilan data, dan penarikan simpulan secara verifikatif dengan mengaitkan teori dekonstruksi dan feminisme. Pertama, konstruksi femininitas tokoh perempuan dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan meliputi tiga aspek, yaitu identitas, relasi, dan peran. Aspek identitas mencakup dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Secara fisiologis ditandai dengan berdada besar, bertubuh ramping, dan berparas cantik. Secara psikologis ditandai dengan penuh perhatian, lemah, cengeng, polos, ketus, dan centil. Secara sosiologis ditandai dengan kelas ekonomi menengah ke bawah dan janda. Aspek peran ditandai dengan peran sebagai seorang istri, pedagang, seorang ibu, orang yang pandai memasak dan mengurus dapur, serta penjaga toko. Aspek relasi ditandai dengan relasi suami-istri antara Istri Kepala Desa dengan Kepala Desa dan Rona Merah dengan Agus Klobot. Kedua, dekonstruksi femininitas tokoh perempuan dalam novel Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya Eka Kurniawan terjadi pada tiga aspek, yaitu identitas, peran, dan relasi. Aspek identitas secara fisiologis ditandai dengan tangkas, beringas, dan buruk rupa. Secara psikologis ditandai dengan seksual agresif, kasar dalam bertutur, tomboi, dan sadis. Secara sosiologis ditandai dengan istri ketiga dan istri perampok. Aspek peran ditandai dengan peran sebagai pengawal, pembunuh, kenek truk, pelacur, dan pihak dominan. Aspek relasi ditandai dengan relasi perselingkuhan antara Iteung dengan Budi Baik dan suami-istri yang tidak harmonis antara Jelita dengan Suami.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.