PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM DI SMK NEGERI 1 MAGELANG
Nurdjito -, Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Indonesia
Abstract
Modul pengecoran aluminium telah dikembangkan untuk mendukung praktik di SMKĀ Negeri 1 Magelang. Modul dikembangkan dengan metode penelitian dan pengembangan. Data yang diperoleh menggunakan angket dan dokumentasi dianalisis secara deskriptif kuantitatif dalam bentuk skor (angka) yang diubah ke dalam bentuk persentase dan kemudian dikategorikan. Modul pengecoran aluminium dikembangkan dengan tahap-tahap: analisis kebutuhan, pembuatan produk, validasi, dan uji coba produk. Hasil validasi modul pengecoran aluminium menurut ahli materi adalah 77,5% termasuk dalam kategori sangat baik sedang menurut ahli media adalah 78,26% termasuk juga dalam kategori sangat baik. Lebih lanjut, hasil validasi oleh guru pengampu adalah 83,75% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil uji coba produk atau uji respon siswa terhadap modul adalah 80,64% yang berarti termasuk dalam kategori sangat baik.
The aluminium casting module has been deceloped to support practice at 1st state vocatioal high school Magelang. It was developed using research and development method. The research object was media expert, casting expert, teacher and students. The data that collected by questionnaires and documentation were analyzed quantitative descriptively in the scores form which then converted into percentages and categorized. The module build up in steps such: need assessment, module making, validation and product trial. The validation results by casting expert is 77.5% categorized as very good while according to media expert is 78.26% which also categorized as very good. Furthermore, validation results done by the teacher is 83.75% and categorized as excellent. The product trial (the students response) on module feasubility is 80.64% which is mean in excellent category.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Achmad Safiun. (2016). Asosiasi Pengecoran Logam Indonesia. Diakses tanggal 10 Januari 2017 dari http://industri.bisnis. com/read/20141210/ 257/381505/industri-pengecoran-logam-2015-per tumbuhan-stagnan.
Burhanudin Hadi. (2014). Taksonomi Bloom. Diakses tanggal 11 Januari 2017 dari http://burhanudinhadiotomotif.blogspot.co.id/.
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah. (2016). SK nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan, diakses 21 Desember 2016 dari http://www.panduandapodik.id/2016/11/spektrum-keahlian-smk-terbaru-september-2016.html
Permendikbud. (2013). Standar Kompetensi Lulusan. Diakses 11 Januari 2016 dari http://pendis.kemenag.go.id/pai/file/dokumen/05.A.SalinanPermendikbudNo.54tahun2013ttgSKL.pdf.
Permendiknas. (2006). Standar Kompetensi Lulusan-Satuan Pendidikan. Diakses tanggal 5 Oktober 2016 dari https://sites.google.com/site/pendidikanterpadu/home/permendiknas-nomor-23-tahu n-2006.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tjipto Utomo. (1991). Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20mesin.v5i1.6779
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin