RELEVANSI KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF PENGELASAN DI SMK N 1 SEDAYU DENGAN KOMPETENSI LAS DI INDUSTRI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Wahyu Nursalim, Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Indonesia
Riswan Dwi Djatmiko, Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat relevansi kompetensi teknik pengelasan di SMK N 1 Sedayu dengan kompetensi las di industri di DIY. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 6 industri las di DIY yang diambil dengan teknik Purposive Sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala likert dan wawancara. Validitas instrumen menggunakan uji Content Validity dengan Expert Judgment. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat relevansi kompetensi teknik pengelasan di SMK N 1 Sedayu dengan kompetensi las di industri di DIY sebesar 78,65% (relevan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi pengelasan yang diajarkan di SMK N 1 Sedayu relevan atau sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di industri las di DIY.

This research aims to discover the degree of relevance between welding competence in SMK N 1 Sedayu and welding competence in welding industry in Yogyakarta. This research is a descriptive research. The sample are 6 welding industry in Yogyakarta, which was taken by purposive sampling technique. Data were collected using closed questionnaire in the form of a likert scale and interview. The validity of the instrument were using the Content Validity test with Expert Judgment. Data analysis technique being used were descriptive analysis technique with percentage. The results show that the degree of relevance of the welding competence in SMK N 1 Sedayu and welding competence in the Yogyakarta’s welding industry is 78,65%, which is relevant. It can be concluded that the welding competence taught in SMK N 1 Sedayu is relevant or appropriate with the competence that are needed in Yogyakarta’s welding industry.


Keywords


Relevansi, kompetensi produktif, kompetensi industri; Industrial competence, productive competence, relevance

Full Text:

PDF

References


Abdullah Idi (2014). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.

E. Mulyasa (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristrik, dan implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Herianto batubara (2015). Lulusan SMK Paling Banyak Menganggur, Kenapa?. Diakses pada tanggal 8 November 2015 dari http://news.detik.com/berita/3063722/lulusan-smk-paling-banyak-menganggur-kenapa.

Nana Syaodih & Erliana Syaodih (2013). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rieneka Cipta.

Syofian Siregar. (2011). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.

Ramdani. (2015). Lulusan SMK tak sesuai kebutuhan industri, ini solusinya. Diakses pada tanggal 15 Januari 2016 dari http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/07/173707307/lulusan-smk tak-sesuai-kebutuhan-industri-ini-solusinya.

Zainal Arifin (2011). Konsep dan Model Pengembanagan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.




DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20mesin.v4i4.5083

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin