STUDI KASUS KESESUAIAN MENGOPERASIKAN MESIN BUBUT KELAS XI SMK N 2 YOGYAKARTA
Mujiyono -, Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Indonesia
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesesuaian keterampilan job bubut kelas XI program keahlian teknik pemesinan dengan uji sertifikasi kompetensi bubut LSP-LMI. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 55 responden. Penelitian ini menggunakan teknik sampling kuota. Teknik pengumpulan data menggunakan angket wawancara dan dokumentasi. Validitas instrumen dilakukan menggunakan Product Moment, sedangkan reliabilitas diketahui melalui Split-Half. Hasil penelitian ini menunjukan jenis keterampilan bubut yang pernah dilaksanakan siswa meliputi: bubut muka, bubut lurus, bubut tirus, bubut alur, membubut bentuk, bubut ulir, dan boring. Bubut bentuk yang diajarkan di kelas XI merupakan bubut kartel, sedangkan pada LSP-LMI menggunakan bubut radius. Jenis keterampilan bubut siswa sesuai dengan keterampilan bubut LSP-LMI. Kekurangan job bubut siswa kelas XI yaitu belum dikenalkan pekerjaan bubut diameter dalam.
The purpose of this study is to describe the suitability of lathe machining operation of class XI of machining program with the certification of competency from LSP-LMI. This study is an ex-post facto research. The subjects of this study were the 55 students of class XI. The sampling being used was quota sampling technique. Data were collected by means of questionnaire, interviews and documentation. To test the validity of the instrument the Product Moment is used, whereas reliability is identified using Split-Half. Results of the study are: the skills in operating lathe machine that have been undertaken by the students includes: facing, straight turning, tapering, grooving, shape turning, thread cutting, and boring. Shape turning introduced in class XI is knurling, whereas LSP-LMI uses radius turning. The competency of the students in operating lathe machine complies with the LSP-LMI certification. The disadvantage of class XI lathe operation is that the internal turning skill has not been introduced.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Charles Allen Prosser dan Thomas Henry Quigley. (1950). Vocational Education in a Democracy. Revised Edition. Chicago: American Technical Society.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fajar Supriyatno. (2012). Pengaruh Kelengkapan Peralatan Praktek Sekolah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Praktek Dasar Instalasi Listrik di Kelas X SMK Negeri 1 Bulakamba Kabupaten Brebes. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negeri Semarang.
Hamzah B. Uno. (2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Nana Sudjana. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.
Sandi Pratiwi. (2013). Pengaruh Praktik Kerja Industri dan Motivasi Kerja terhadap Hasil Uji Kompetensi Siswa SMK N TEMBARAK. Jurnal Pendidikan Mekatronika Universitas Negeri Yogyakarta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi aksara.
Widarto, B. Sentot Wijanarka, Sutopo & Paryanto. (2008). Teknik Pemesinan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Yeni Puspita Sari. (2015). Peningkatan Keterampilan Merias Wajah Karakter Melalui Pelatihan bagi Siswa Kelas XI Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 1 Lamongan. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negeri Surabaya.
DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20mesin.v3i6.3317
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin