MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA
Paryanto -, Pendidikan Teknik Mesin FT UNY, Indonesia
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas, emosional, keaktifan dan prestasi belajar K3LH (keselamatan, keamanan, kesehatan dan lingkungan hidup) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Penelitian dilakukan pada siswa Kelas X Teknik Pemesinan 2 SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam dua siklus, menggunakan prosedur model Kemmis dan Taggart. Data dikumpulkan dengan lembar observasi dan tes tertulis. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat meningkatkan kreativitas, emosional, keaktifan dan prestasi belajar. Skor Kreativitas 74%, emosional 80% dan keaktifan 79%. Sedangkan peningkatan prestasi belajar siswa selama siklus I dan siklus II menghasilkan peningkatan yang baik. Skor rata-rata siklus I 70,66 dan siklus II 82,26, yang berarti meningkat 11,6 atau 30%. Cara meningkatkan kreativitas, emosional, keaktifan dan prestasi belajar yaitu melakukan kegiatan berdiskusi dalam kelompok untuk merencanakan suatu ide yang akan direalisasikan kepada kelompok lain dengan menggabungkan antara pengetahuan, penelitian dan tindakan.
The purpose of this research is to increase creativity, emotional, activity and achievement of K3LH through the application of group investigation type cooperative learning. The research was carried out on student of mechanical engineering department at SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. in two cycles, using Kemmis and Taggart procedure. Data collected by observation sheets and written test. Analysis technique was descriptive-quantitative. The results of the research show that creativity, emotional, activity and achievement can be increased by this learning model. The score for Creativity, Emotional and Activity are 74%, 80% and 79% respectively. Meanwhile, student learning achievement during the first cycle and second cycle produced good improvement. Average scores on first cycle and second cycle were 70,66 and 82,26 respectively. It means increase of 11,6 or 30%. Creativity, emotional, active and learning achievement can be increased by conducting discussions in groups to plan an idea that will be realized to the other groups by combining knowledge, research and action.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agus Suprijono. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dieby Perdana Yudha Sanjaya. (2009). Pengaruh Metode Cooperative Learning Model Group Investigation terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK Ma’arif Salam Magelang. Skripsi, tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Endang Mulyatiningsih. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: CV. Alfabeta
Lialy Noor Ikhsanto. (2012). Penerapan Metode Group Investigation Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Keselamatan Kerja Di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Skripsi. tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Yogyakarta.
Rusman.(2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Slavin, Robert E. (2005).Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Zainal Aqib dkk.(2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
DOI: https://doi.org/10.21831/teknik%20mesin.v3i1.3251
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pendidikan Vokasional Teknik Mesin